Deputy General Manager Operation PTAR, Wira Dharma Putra. (foto:mm/ist) |
Deputy General Manager Operations PTAR, Wira Dharma Putra mengatakan, dalam upaya itu, PTAR siap mendukung program pemerintah dalam menurunkan 29% emisi gas rumah kaca (GRK) dengan kemampuan sendiri dan 41% emisi GRK dengan dukungan internasional pada 2030.
Selain itu, PTAR juga akan melaksanakan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah menuju net zero emission serta mematuhi peraturan pemerintah terkait penerapan efisiensi energi dan pengurangan emisi GRK.
“Tujuan PTAR ke depan adalah mendapatkan PROPER HIJAU dan kami berharap dapat mencapainya dengan meningkatkan fokus pada konservasi keanekaragaman hayati dan proyek-proyek energi, serta pengurangan emisi gas rumah kaca," tutur Wira, Sabtu (2/7/2022).
Dalam rangka untuk mendapatkan PROPER HIJAU dari peringkat BIRU, PTAR ungkap Wira, telah melakukan berbagai upaya, antara lain pengendalian pencemaran udara dan air, pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun (B3), potensi kerusakan lahan tambang, pengelolaan sampah, pengelolaan bahan B3, pengelolaan limbah non-B3, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
Teranyar, PTAR menggelar seminar Hari Lingkungan Hidup bertema "Strategi Efisiensi Energi dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca" pada 27 Juni 2022 secara online dan Seminar “Menuju PROPER Hijau untuk Masa Depan Bumi” pada 29 Juni 2022 di Medan.
Seminar tersebut dihadiri Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatra Utara (Sumut), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut, DLH Tapsel, dan sejumlah perusahaan tambang.
"Dua tema seminar dalam rangka Hari Lingkungan Hidup sedunia itu senada dengan komitmen dan semangat pembangunan keberlanjutan yang merupakan prinsip dasar PTAR dalam menjalankan operasionalnya," ucap Wira.
Wira melanjutkan, dalam mengelola lingkungan dan keanekaragaman hayati, PTAR juga mengikuti dan menjalankan semua aspek dalam kaidah pertambangan yang baik (Good Mining Practice) sesuai peraturan yang berlaku.
PTAR juga telah bekerja sama di bidang pendidikan, sains, penelitian, dan konservasi keanekaragaman hayati dengan beberapa perguruan tinggi, di antaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), dan Universitas Aufa Royhan di Padang Sidempuan.
Kegiatan yang telah dilakukan, antara lain survei komposisi dan keanekaragaman flora dan fauna di Batangtoru serta pelatihan Pre-Land Clearing Fauna Inspection bersama tenaga ahli kehutanan dari Fakultas Kehutanan USU.
Secara rutin pula, setiap bulan Tim Terpadu bersama dengan Departemen Lingkungan PTAR memantau kualitas air sisa proses melalui pengambilan sampel air di Sungai Batangtoru. Pemenuhan kualitas air sisa proses Tambang Emas Martabe sesuai baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 202/2004 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Emas dan atau Tembaga, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/MENLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
"Di area Tambang Emas Martabe, PTAR memiliki fasilitas pembibitan tanaman (nursery) untuk membantu Program Reklamasi di area lahan yang telah final dengan menyediakan pasokan spesies pohon asli Batangtoru," pungkas Wira. (jhonny simatupang)