Bupati dan Ketua DPRD Madina bernostalgian dalam eveny catur meriah. (foto/ist) |
Diacara ini Bupati dan Ketua DPRD Madina juga bernostalgia mengenang masa muda. Bahkan bercerita tentang persahabatan diantara keduanya yang dimulai sejak kecil.
Bahkan dalam penutupan lomba ini, Bupati dan Ketua DPRD Madina sempat adu setrategi di atas meja catur, dan keduanya terlihat menikmati susana pertandingan. Namun dalam pertandingan tersebut hasilnya imbang atau remis dalam istilah catur.
"Kami datang bersama bukan karena ketua DPRD dan juga Bupati, tapi kami anggap diri kami bagian dari masyarakat panyabungan II dan Madina," terang Erwin Lubis.
Erwin berharap ke akraban dan kebersamaan yang terjalin ditengah-tengah masyarakat dan harus sama-sama dipertahankan tanpa ada alasan atau catatan apapun salama itu kebaikan untuk Madina.
"Kebetulan kami dua sama-sama panyabungan II yaitu di pasar jongjong paling tepatnya di banjar gala-gala. jadi saya dan pak Bupati tidak ada perbedaan apa pun. Kalau diluar sebelumnya orang bilang ketua DPRD pasti akan tanding dengan Bupati, saya pastikan saya tidak akan tanding dengan beliau, saya akan tetap di legeslatif," ujarnya.
Sementara Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengaku persahabatan dengan ketua DPRD sudah terbangun sejak kecil sampai saat ini.
"Saya dan ketua DPRD besar di panyabungan II, beliau pernah jualan toge di pasar, saya juga pernah jualan es di pasar, jadi kami memang pasaran dan dari kecil hingga SMA persahabatan kami ini sudah terbangun," terang Sukhairi.
Selain itu Bupati juga mengatakan, apa yang disampaikan oleh sahabatnya itu adalah gambaran bahwa antara Bupati dan ketua DPRD tidak ada sekat-sekat.
"Persahabatan kami sudah begitu lama, kami dulu waktu SMA sering di rumah beliau, sering makan-makan di aek rantopuran. Jadi terlalu kecil sebuah jabatan kita perdebatkan dipertentangkan dan mengorbankan sebuah persahabatan," ujarnya. (Fadli)