SERDANG BEDAGAI (MM) - Dalam Forum Group Discussion (FGD) Identifikasi Peluang dan Hambatan Digitalisasi Pemasaran Produk UMKM di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) yang digelar Lembaga Penelitian Dosen Talenta USU Tahun 2022.
Seorang peserta Ahmad Almaseh menyoroti tentang capaian 17 SDGs. Dimana salah satu pointnya tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs Goals) ini menurunnya angka kemiskinan, Minggu (9/10/2022)
Tokoh Pemuda Sergai Peduli Stunting ini memaparkan bahwa salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kemiskinan adalah dengan memotivasi masyarakat menjalankan usaha dalam skala mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal ini sejalan dengan potensi Sumberdaya yang ada di lingkungan tempat tinggal dan sumber modal yang tersedia.
"UMKM pada era digital ini bisa lebih meminimalkan modal karena tidak perlu untuk menyewa toko atau tempat sebagai lokasi jualan. Pada era digital ini juga para pelaku usaha dapat menjual produknya langsung ke konsumen, hingga memotong cost distribusi dan pengepul, dan masih banyak keuntungan praktis yang didapati dengan menjalankan marketing/pemasaran digital," ujarnya.
Adapun hambatan yang dihadapi dimana tidak semua masyarakat pelaku UMKM mudah atau mampu bertransformasi ke pemasaran digital. Berbagai seminar dan pelatihan telah dilaksanakan pemerintah dan dinas terkait untuk membangkitkan UMKM melalui digital marketing, namun belum tampak hasil yang signifikan bagi perbaikan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
"Hambatan ini harus digali apa yang menjadi akar masalah lambatnya masyarakat mentransformasikan UMKM di Sergai melalui Digital Marketing," ungkapnya.
Untuk itu Ahmad Almaseh menggandeng akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU untuk melakukan penelitian di Kabupaten Serdang Berdagai dalam hal transformasi digital UMKM.
Akademisi USU Munzaimah menegaskan bahwa sekarang ini sedang fokus pada penelitian mengenai media social dan new media merasa perlu mengetahui apa yang menjadi hambatan dan peluang bagi UMKM di Sergai bertransformasi ke marketing digital.
Harapannya FGD ini dapat menjadi sebuah rekomendasi ke pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai melalui dinas terkait untuk seperti apa strategi dan taktik untuk pemberdayaan UMKM di Serdang bedagai. Karena kebijakan yang dibuat berdasarkan hasil sebuah penelitian akan menjadi sebuah kebijakan yang efektif dan efisien, karena kebijakan tersebut tepat sasaran dan tidak mengada-ada," terangnya. (rasum)