Rumah PLN Sibolga.(foto/mm/jhonny simatupang) |
Perusahaan itu dianggap hampir tidak pernah melaksanakan kegiatan yang sifatnya membantu masyarakat, khususnya selama Pandemi Covid-19.
Sementara di wilayah kerja perusahaan itu, khususnya di Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) terdapat dua mesin pembangkit listrik besar, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sipan Sihaporas di Kelurahan Sibuluan, Kecamatan Pandan, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan Angin di Kecamatan Tapian Nauli.
"Sehingga wajar jika masyarakat Sibolga dan Tapteng termasuk warga Tapanuli mempertanyakan apa sebenarnya perhatian PLN Sibolga untuk turut serta memberdayakan masyarakat sekitar," kata Pegiat Sosial Sibolga, Lamsihar (50), Senin (5/12/2022).
Menurut Lamsihar, wadah untuk membantu warga sebenarnya dimiliki PLN Sibolga lewat dana Coorporate Social Responsibility (CSR) nya yang bisa disalurkan melalui Rumah BUMN PLN Sibolga di Jalan Dolok Martimbang Sibolga.
Namun Lamsihar juga mempertanyakan kinerja Rumah BUMN tersebut karena keberadaannha diketahuinya "bekerja" untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat di wilayah kerja PLN Sibolga.
"Untuk itu, saya berharap kepada PLN Sibolga agar bisa lebih peduli akan masyarakat sekitarnya. Jangan hanya membuang uang melalui Rumah BUMN yang pekerjaannya hanya tidur," pungkas Lamsihar.
Manager Keuangan PLN Area Sibolga merangkap Humas perusahaan negara itu, Dimas Afrianda mengatakan, selain tempat berkumpul millenial kreatif dengan fasilitas wifi, komputer, working space (ruang tempat bekerja dan nongkrong) gratis, Rumah BUMN PLN Sibolga pada intinya berfungsi untuk membantu dan mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Atau Rumah BUMN PLN Sibolga tidak memberikan bantuan berupa uang, tapi Rumah BUMN PLN Sibolga hanya memberikan bantuan pendampingan UMKM.
"Sehingga Rumah BUMN PLN Sibolga siap diajak menjadi mitra UMKM, karena mereka di sana bisa melakukan apa saja untuk membantu UMKM.
Sebagaimana Rumah BUMN PLN Sibolga sudah membantu penerbitan sembilan sertifikasi halal produk UMKM," ungkap Dimas.
Selain itu, Rumah BUMN PLN Sibolga juga berfungsi untuk memberikan bantuan informasi tanggap bencana dan informasi Program Usaha Kemitraan (PUMK) BUMN termasuk PLN, yang seluruh pengelolaan dan penyaluran dananya, sepenuhnya dilakukan oleh BRI.
"Dari 2022, semua UMKM yang ingin mendapatkan PUMK, semua disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Rumah BUMN bisa memberikan rekomendasi, tapi BRI memiliki otoritas sendiri," ujarnya.
Sementara soal bantuan PLN Sibolga selama Pandemi Covid-19, ucap Dimas, selain meneruskan program PLN pusat memberikan bantuan subsidi listrik bagi warga miskin, PLN Sibolga juga saat itu memberikan bantuan pelatihan kepariwisataan bagi warga Desa Sipitu-pitu di Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Selain itu juga membantu konservasi Penyu di daerah Labuan Angin, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan sebagainya.
"Sementara pada masa Pandemi Covid-19 itu juga, PLN Sibolga turut terdampak. 600 karyawan PLN Sibolga yang tersebar di sejumlah wilayah juga perlu mendapatkan perhatian PLN," ungkapnya.
Namun demikian, ungkap Dimas, PLN Sibolga bukan lah penentu dalam setiap pelaksanaan program. PLN Sibolga hanya berperan sebagai pendorong atau pengaju proposal. Penentu adalah PLN pusat atau PLN induk.
"Artinya, PLN Sibolga tidak punya anggaran. PLN Sibolga cuma punya anggaran operasional dan itu sudah berlaku sejak 2010," tukas Dimas. (jhonny simatupang)