KASAD Jenderal Dudung Abdulrachman bersama pemuka agama Buddha di Vihara Ekayama Amara. (foto/ist) |
"Kita mengapresiasi sekali kinerja TNI dan Polri yang sudah bekerja merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat, terutama di akar rumput," kata Wilson dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Kamis.
Wilson yang juga Pengawas Yayasan Kalyanamitta Uposatha Indonesia menyebut, dua kegiatan yang diapresiasinya antara lain Sosialisasi Kerukunan Antarumat Beragama di Vihara Ekayana Arama, Jakarta Barat yg dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan acara Doa Bersama Lintas Agama di Lapangan Bhayangkara, Jakarta yang dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Wilson menilai, upaya merawat kebhinekaan itu memberikan dampak positif dan masif. Nikmat kemerdekaan ini adalah buah dari kekompakan kita sebagai sebuah bangsa. "Karena itu, kerukunan dan kekompakan adalah modal kita maju dan kuat," kata dia.
Bayangkan, kata dia, jika kerukunan tidak tercipta di negeri ini, yang terjadi adalah disharmonisasi dan egoisme golongan yang akhirnya bisa berujung pada perpecahan dan kehancuran.
"Karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda-pemudi masa kini agar ikut berpartisipasi menjaga persatuan dan kesatuan yang sudah terjalin ini," kata dia.
Kita perlu menunjukkan kekuatan harmonisasi keberagaman kepada dunia, untuk ciptakan kedamaian di bumi ini. "Dan ini sangat sejalan dengan prinsip welas asih Sang Buddha," kata dia.
Wilson menambahkan, kerukunan tidak bisa muncul dengan sendirinya, kita mesti melakukan upaya terus menerus untuk membangun dan merawatnya.
"Perlu langkah kreatif, seperti pertemuan rutin dan doa bersama lintas agama. Jadi kerukunan ini bukan saja tugas TNI-Polri, tetapi tugas kita bersama sebagai bangsa," katanya. (mm/rel)