MADINA - Polres Mandailing Natal (Madina) diminta menangkap oknum-oknum yang terlibat dalam penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi.
Pasalnya, banyak ditelusuri oknum yang melakukan aktivitas terlarang ini dimana solar yang seharusnya diprioritaskan bagi masyarakat malah dijual untuk kepentingan perusahaan raksasa.
Seperti penelusuran dilapangan dari sumber terpercaya, di PT Jaya Kontruksi (Jakon) sendiri, sering solar bersubsidi dimasukkan oleh oknum-oknum dari Madina untuk kepentingan pengoperasian di perusahaan itu. "Solar bersubsidi juga sering masuk ke PT Jakon apabila solar nonsubsidi tidak tersedia. Ya, pemainnya orang Madina juga," ucap pria berumur 26 tahun itu.
Dijelaskannya, ada tiga permainan para oknum yang ada di PT Jakon, yakni, solar, pasir dan batu tanpa izin hingga cangkang sawit untuk kepentingan bahan bakar pembuatan aspal."Kelas tinggi semuanya, kan mereka banyak uang dan pastinya butuh modal awal. Solar juga, apabila tak ada masuk yang nonsubsidi, yang subsidi pasti dimasukkan," ungkapnya.
Muncul satu nama pemasok solar bersubsidi di PT Jakon dan sejumlah perusahaan kelapa sawit di wilayah Pantai Barat. Dari informasi bahwa pria inisial SY merupakan salah satu pengepul solar bersubsidi dari SPBU yang ada di Madina.
SY membeli solar dari SPBU menggunakan mobil dump truk yang tankinya hasil rakitan. SY saat diwawancarai lewat sambungan seluler mengaku dirinya adalah salah satu penimbun solar yang beraktivitas di wilayah Madina. Bahkan, gudang solar tersebut berada di salah satu Kelurahan di Kecamatan Panyabungan. "Benar, tapi enggak main partai besar, sedikit saja yang dijual untuk sekelas pengecer," ucapnya.
SY juga mengaku pernah memasukkan solar bersubsidi ke PT Jakon yang beralamat di jalan Lingkar Timur Kelurahan Pidoli Dolok. "Kalau banyak ke PT Jakon, itu tidak benar. Hanya untuk keperluan bahan pencuci alat-alat mereka saja itu," ucapnya.
Disinggung soal pemasukan solar bersubsidi ke Pantai Barat, SY membantah dan dia mengaku banyak beredar info hanya nama dia yang muncul, padahal masih banyak oknum lainnya yang bermain solar bersubsidi. "Itulah, yang main banyak, tapi nama saya saja yang muncul di lapangan," ujarnya.(fadli)