Pj Gubsu Hassanudin Kunjungi dan Sapa Pasien RSJ Muhammad Ildrem. (foto:mm/ist) |
Dengan pakaian adat, Zaini dan Suita, menyanyikan lagu asal Palembang dengan judul 'Seinggok Seruni' kepada Pj Gubsu Hassanudin dan Ketua TP PKK Dessy Hassanudin pada puncak HKJS bertemakan "Sehat Jiwa bagi Semua Orang".
Pj Gubsu Hassanudin didampingi Direktur UPTD Khusus RSJ Prof Ildrem, Ismail Lubis, juga menyapa para pasien. Mereka juga berkunjung ke ruangan, menyapa dan berkomunikasi langsung dengan sejumlah pasien.
Pada acara itu juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Pj Gubernur Sumut dalam rangka perayaan puncak HKJS. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue tart oleh Pj Ketua TP PKK Sumut, yang diberikan kepada seorang purna bakti sekaligus melaunching Pojok Jamu.
Dalam sambutannya, Pj Gubsu Hassanudin mengapresiasi Direktur Umum RSJ Prof Ildrem dan jajarannya, dengan adanya upaya perubahan stigma terhadap rumah sakit jiwa. Apalagi, dengan sudah dibukanya layanan klinis eksekutif.
"Saya sangat apresiasi upaya yang dilakukan oleh RSJ Prof Ildrem. Mengubah konotasi negatif rumah sakit jiwa menjadi lebih menyenangkan, nyaman untuk masyarakat. Apalagi ada layanan klinis eksekutif dalam rangka mengantisipasi tahun politik," katanya.
Direktur RSJ Prof Ildrem, Ismail Lubis, menyampaikan, HKJS yang diperingati pada 10 Oktober sebagai momentum untuk mengajak masyarakat memeriksakan kesehatan jiwa sejak dini. Skrining awal kesehatan jiwa secara berkala perlu dilakukan, apalagi bila memang ada risiko untuk mengalami gangguan mental.
"Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa menyebabkan buruknya kualitas hidup, bahkan bunuh diri," sebut Ismail Lubis.
Disampaikan juga, selama ini RSJ identik dengan image menakutkan. Karena itu, di momen HKJS inilah ia bersama hospitalia ingin mengubah stigma itu. Caranya dengan berkerja sama dengan Diskominfo melakukan podcast, membuka layanan eksekutif, memberikan literasi dan layanan promosi kesehatan sejak dini ke sekolah-sekolah, dan mengadakan senam sehat jiwa.
"Kita lakukan itu agar masyarakat mengetahui gejala sakit jiwa sejak dini. Mungkin ada yang merasa cemas, tidak fokus, susah tidur, jangan malu-malu untuk memeriksakan ke sini. Apalagi mau Pilkada, pemilihan legislatif, kami siap melayani," ujarnya.
Ismail Lubis menyebutkan, tercatat saat ini ada 433 tenaga medis dan non medis telah diberdayakan, 100 tempat tidur untuk pelayanan rehat Napza, 300 tempat tidur untuk pelayanan disabilitas mental, dengan luas lahan RSJ 3,8 hektare. "Sementara, tercatat 10.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Napza 1,3 juta se-Sumut," sebutnya.
Selain itu, Ismail juga menyebutkan bahwa pelayanan RSJ Prof Ildrem bukan hanya melayani kesehatan jiwa 60%, tapi juga kesehatan umum 40%. Dengan memberikan pelayanan yang maksimal, katanya, pendapatan RSJ Prof Ildrem sebanyak Rp 10,86 miliar/tahun.
Dari anggaran itu, 5% dikembalikan ke rumah sakit untuk memotivasi para pekerja. "Untuk itu kami siap menciptakan Sumut hebat," pungkas Ismail Lubis. (arie)