Sekda Toba, Augus Sitorus . (foto:mm/ist) |
Seperti disampaikan, Sekretaris Daerah (Sekda), Kabupaten Toba, Augus Sitorus pada Selasa (28/11/2023) Kaldera Danau Toba terbentuk memiliki sejarah panjang puluhan ribu tahun yang lalu sudah tentu memiliki keragaman hayati dan keanekaragaman geologi yang terkandung, khususnya di Kabupaten Toba sehingga sangat berpotensi sebagai industri pariwisata yang menjanjikan untuk peningkatan ekonomi dari sektor pariwisata.
"Kekayaan spesies yang ada di Toba seperti hewan, tumbuhan, jamur dan bakteri demikian juga spesies yang belum ditemukan, serta keunikan komponen geologi seperti mineral, fosil dan batuan apalagi proses evolusi yang terjadi selama terjadinya letusan Gunung Toba hingga menjadi sebuah danau," terang Augus.
Namun untuk melengkapi pariwisata sumber kekayaan alam yang terdapat di Toba harus tetap menjaga budaya ( culture ) Batak yang diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun, bagaimana perubahannya seiring waktu dan perubahan zaman.
"Untuk itu pemerintah memikirkan jauh kedepan, bagaimana budaya Batak bisa bertahan dengan peradaban dunia yang mulai masuk yang bisa tergerus melalui kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Maka akan memberikan literasi kepada masyarakat, secara khusus generasi muda baik melalui tulisan dan pengembangan seni budaya maupun melalui kurikulum budaya Batak secara formal." imbuhnya.
Agus berharap agar masyarakat Batak jangan pernah merubah karakternya sesuai dengan budaya Batak yang sudah dikenal di domestik dan mancanegara dan sudah berdiaspora keberbagai wilayah, menjadi berbanding terbalik dengan budaya yang ada di daerah asalnya beralih menjadi budaya modern melupakan falsafah Batak dengan Dalihan Natolunya.
"Salah satu upaya awal akan menampilkan ornamen - ornamen budaya Batak seperti bentuk bangunan perkantorannya berupa tulisan, gorga (lukisan) dan lainnya untuk mengingatkan setiap masyarakat bahwa Batak memiliki jiwa seni yang tinggi serta memiliki aksara yang sudah sempurna," pungkasnya.
Lanjut dia, menyempurnakan kawasan industri pariwisata di Danau Toba, khususnya Kabupaten Toba harus sinkronisasi dengan pemerintah pusat melalui pembangunan jangka menengah dan pembangunan jangka panjang baik dalam menggali dan melestarikan geologi, culture dan infrastruktur serta memudahkan investor untuk berinvestasi dalam sektor pariwisata.
Salah satu dukungan yang diberikan pemerintah pusat telah mempromosikan Danau Toba melalui event - event internasional, lalu yang menjadi tugas kita kedepannya melakukan promosi setiap spot wisata yang ada menjadi daya tarik setiap wisatawan melalui budaya yang dimiliki orang Batak serta kekayaan hayati, geologi dan biodiversity, sehingga setiap pengunjung memiliki waktu lebih lama di Toba.
Penyempurnaan seluruh poin tersebut, kita lagi menggodok RT/ RW Tata Ruang yang saat ini dalam tahap pengkajian untuk penyempurnaan dalam menentukan zona - zona strategis obyek wisata di 16 kecamatan seperti, sepanjang garis pantai Danau Toba, zona akomodasi, zona agrowisata, dalam tahapan ini ada lima kecamatan awal prioritas kita yakni, Kecamatan Ajibata, Balige, Laguboti, Sigumpar dan Kecamatan Narumonda sehingga investor akan lebih mudah berinvestasi.
"Kita ingin menjadikan Kabupaten Toba selain untuk bersantai bisa dijadikan sebagai tempat untuk bekerja. Sebab seiring kemajuan jaman di era digitalisasi bekerja tidak harus di kantor, bisa dilakukan dimana saja.Masyarakat harus optimis kedepannya
kunjungan wisata akan meningkat melalui kerjasama masyarakat dengan pemerintah dalam pengembangan dan pembangunan di Kabupaten Toba serta dukungan pemerintah pusat," ujar Agus Optimis. (Nimrot)