Dengan JKN, Istri Nelayan Ini Tak Khawatir Lagi Berobat ke Rumah Sakit

Sebarkan:

Naomira Hutagalung (38) saat konsultasi dengan petugas BPJS Kesehatan. (foto:mm/ist)
SIBOLGA (MM) - Naomira Hutagalung (38), merupakan salah satu dari sekian banyak ibu rumah tangga (IRT) di Kota Sibolga yang beruntung karena keluargannya terlindungi oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Dengan penghasilan suami yang seorang nelayan, Naomira tentu akan sangat kewalahan untuk melindungi kesehatan keluarganya. Sebab, perekonomian keluarga Naomira murni ditopang dari hasil melaut sang suami. Atau dengan kata lain, Naomira harus bisa mengelola uang yang diberikan suaminya sebisa mungkin hingga bisa ditabung.

“Kami besyukur, karena masyarakat dengan perekonomian seperti kami ini sangat membutuhkan sekali Program JKN. Dengan BPJS gratis dari pemerintah daerah, kami bisa berobat tanpa perlu khawatir lagi memikirkan biayanya dari mana. Soalnya, untuk hidup saja sudah pas-pasan, apalagi kalau sudah sakit," ungkap Naomira pada salah satu kegiatan BPJS Keliling di Lapangan Simaremare, Sibolga, Senin (6/11/2023) lalu.

Naomira dan keluarganya yang seluruhnya berjumlah 5 orang sudah 2 tahun terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (PBPU BP Pemda) pada kelas tiga. 

Naomira pun berbagi pengalaman berkesan yang pernah ia alami saat memanfaatkan Program JKN. Naomira mengaku, kala itu dirinya mendapatkan pengobatan asam lambung di salah satu rumah sakit di Kota Sibolga. 

Awalnya, Naomira merasakan sakit luar biasa di dalam perutnya, disertai muntah-muntah. Namun karena Naomira sudah tidak dapat menahan rasa sakitnya lagi, dia pun terpaksa pergi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) di salah satu rumah sakit di Kota Sibolga tersebut.

"Untung saya bisa langsung menggunakan BPJS Kesehatan, kalau tidak, saya tidak tahu bagaimana, karena uang kami pas-pasan,” tutur Naomira.

Naomira juga mengaku, saat itu dirinya mendapatkan perlakuan setara atau tidak dibeda-bedakan dengan pasien umum atau bayar sendiri atau yang menggunakan asuransi kesehatan lainnya. Bahkan Naomira juga mengakui bahwa penanganan terhadap dirinya juga cepat, sehingga sakit yang dirasakannya saat itu dapat disembuhkan. 

"Begitu juga saya sudah menggunakan Aplikasi Mobile JKN yang memiliki banyak fitur praktis ketika berobat. Sehingga saya menjadi lebih terbantu ketika berobat apalagi ke fasilitas kesehatan (Faskes) Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan adanya Aplikasi Mobile JKN," tukasnya.

Naomira belajar menggunakan aplikasi tersebut berbekal petunjuk yang diberikan oleh petugas di kantor BPJS Kesehatan terdekat yang ia kunjungi sebelumnya. Hal yang sering Naomira gunakan adalah dengan menunjukkan kartu digital saat berobat ke faskes terdaftar.

Sementara sebelum terdaftar BPJS Kesehatan, Naomira dan keluarganya biasanya hanya mampu berobat ke bidan desa. Sekarang, mereka bisa berobat ke Puskesmas bahkan sampai ditangani oleh rumah sakit. 

"Semoga Program JKN ini terus ada buat kami. Program ini sangat mulia karena bisa menghapus rasa khawatir kami ketika tidak punya uang saat sakit,” pungkas Naomira. (jhonny simatupang)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com