Wakil Wali Kota Sibolga saat meninjau rumah sakit FL Tobing Sibolga, Kamis (24/11/2023). (foto:mm/jhonny simatupang) |
Peninjauan itu dilakukan untuk melihat secara dekat sudah sejauh mana kemajuan pekerjaan rehabilitasi rumah sakit milik pemerintah daerah yang menelan anggaran sebesar Rp22 miliar dengan masa pekerjaan 120-150 hari itu.
Pada kesempatan itu, orang kedua di Pemerintahan Kota (Pemkot) Sibolga sempat menunjukkan tanda-tanda penyelamatan, karena beberapa item dari proyek pekerjaan rehabilitasi rumah sakit berbiaya total Rp22 miliar dan mulai dikerjakan sejak dua bulan lalu itu belum terlaksana secara maksimal. Sementara masa waktu pekerjaan sudah tidak lama lagi.
Dia pun juga memanggil Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), para Pengawas Proyek dan tiga orang rekanan yang mengerjakan proyek rrlehabilitasi dan rekonstruksi rumah sakit itu, lalu memberikan saran dan masukan dan saran kepada mereka.
Saran dan masukan itu diberikan orang kedua Pemkot Sibolga tersebut untuk membantu para rekanan menyelesaikan proyek rehabilitasi dan merestorasi rumah sakit itu dengan baik dan tepat waktu. Terutama, bagaimana agar para rekanan tidak terkena masalah di kemudian hari.
Selain itu, saran dan masukan itu juga disampaikan agar pelayanan kesehatan terhadap para pasien di rumah sakit tetap berjalan dengan baik, tanpa ada gangguan berarti, karena mengingat rumah sakit merupakan fasilitas umum.
Beberapa saran dan masukan yang diberikan oleh Wawakot Sibolga itu, di antaranya tekanan kepada para rekanan agar memfokuskan pekerjaan ke item-item vital untuk memberikan kelancaran pelayanan pasien di rumah sakit.
Kemudian tekanan kepada para rekanan agar bisa menambah lebih banyak lagi tenaga kerja atau jika tidak memborrongkan beberapa item pekerjaan kepada pihak ketiga (sub kontraktor).
Selain itu, para rekanan diharapkan selalu dapat berkoordinasi dengan pihak pemerintah selaku pemilik proyek yang menduduki Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau pengawas lapangan, termasuk dengan pihak rumah sakit.
Jadi, harapan kita bagaimana proyek di rumah sakit ini sesuai dengan judul dan tepat waktu. Maka itu, kita tekankan kepada mereka bagaimana melakukan pekerjaan itu. Karena ini kan ada pelayanan. Di satu sisi ada proses pembangunan, tapi kita juga harus melayani pasien, " ujar katanya menjawab wartawan setelah peninjauan itu.
Dengan diberikannya saran dan masukan itu, diharapkan para rekanan bisa mengatur, sehingga pekerjaan berjalan dengan baik, dan tidak tertunda. Terutama, tidak ada gangguan pelayanan di rumah sakit. “Jadi, itu yang kita tekankan kepada mereka dan juga kepada pengawas proyek di rumah sakit,” tutupnya.
Direktur RSU FL Tobing, Ivona Hasfika, yang ikut serta mendampingi Wawakot Sibolga, Pantas M Lumban Tobing, pada peninjauan itu, mengapresiasi masukan dan saran yang diberikan orang kedua Pemkot Sibolga itu.
Ivona mengaku siap selalu berkoordinasi dengan PPK, Pengawas dan rekanan bilamana diperlukan demi percepatan pembangunan rumah sakit. “Itu selalu kami lakukan dengan harapan pembangunan rumah sakit ini dapat selesai tepat waktu,” tutur Ivona.
Proyek rehabilitasi dan rekonstruksi RSU FL Tobing Sibolga merupakan proyek strategis Pemkot Sibolga. Dananya bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp22 miliar dan ditampung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sibolga 2023.
Seluruh dana tersebut dialokasikan untuk rehabilitasi gedung, IGD, ruang poli, dan lainnya, termasuk penambahan lahan parkir, taman dan kantin. (Jhonny Simatupang)