Ilustrasi |
BAHASA memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, tentunya dalam berbahasa tidak terlepas dari menggunakan berbagai ragam bahasa. Oleh karena itu, eksistensi sosiolinguistik sangat berpengaruh untuk mengidentifikasi variasi bahasa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video reels di instagram yang diunggah oleh influencer yakni Kalis Mardiasih dengan menyaring konten yang representative yaitu mengandung berbagai ragam bahasa di dalamnya.
Pengambilan data dilakukan dengan metode sampling dari beberapa konten komentar warganet pada tayangan video reels Kalis Mardiasih yang akan dianalisis, kemudian menyimak bahasa yang digunakan baik verbal maupun non verbal, setelah itu mencatat dan mendokumentasikan ragam bahasa di dalamnya.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam konten video yang diunggah oleh Kalis Mardiasih pada akun pribadi instagramnya, terdapat berbagai ragam atau gaya bahasa digunakan dalam penyampaian pesan baik secara tulisan berupa campur kode, alih kode, interferensi, dan integrasi.
Kata Kunci: Bahasa, Ragam, Kalis Mardasih,
Abstract
Language has an important role in everyday life, of course, in language cannot be separated from using various languages. Therefore, the existence of sociolinguistics is very influential for identifying language variation. This research uses a qualitative approach. In addition, the source of data used in this study is video reels on Instagram uploaded by influencers, namely Kalis Mardiasih by filtering representative content that contains various languages in it. Data collection was carried out by sampling method from several netizens' comment content on Kalis Mardiasih video reels to be analyzed, then listening to the language used both verbal and non-verbal, after that recording and documenting the variety of languages in it. Based on the analysis that has been done, it can be concluded that in the video content uploaded by Kalis Mardiasih on his personal Instagram account that there are various varieties or styles of language used in delivering messages both in writing in the form of code mixing, code switching, interference, and integration.
Keywords: Language, Variety, Kalis Mardasih,
PENDAHULUAN
PADA saat ini penggunaan bahasa sangat bervariasi baik dalam kehidupan masyarakat secara nyata maupun dalam berbahasa melalui jejaring sosial. Tentunya tidak terlepas dari beragam suku dan budaya Indonesia.
Namun, pada zaman sekarang banyak sekali orang-orang memanfaatkan media sosial sebagai ajang menghasilkan uang melalui kontenkonten yang memberikan manfaat pada masyarakat, terutama media sosial yang dapat dimanfaatkan yakni instagram. Instagram merupakan aplikasi sebagai wadah bersosial media, wadah mencari informasi yang populer, berbisnis, dan bersenang-senang. Selain itu, melalui instagram juga dapat menyampaikan dan menyuarakan hak pendapat kita tentang isu-isu yang sedang popular di tengah-tengah masyarakat.
Bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan bahasa dapat dilihat dalam setiap aspek kehidupan manusia dan hampir tidak ada celah kehidupan manusia tanpa memanfaatkan jasa bahasa sebagai penyampai informasi.
Variasi bahasa hadir sebagai hasil dari perbedaan bahasa yang digunakan oleh penutur dan petutur. Percakapan sehari-hari yang dilakukan individu dengan individu lainnya maupun individu dengan lingkungannya dapat menyebabkan timbulnya variasi bahasa (Sidharta et al. 2022).
Tentunya dalam menggunakan instagram kita pasti menemukan berbagai variasi bahasa yang digunakan pengguna media sosial, baik dari bahasa yang disampaikan oleh warganet melalui fitur kolom komentar yang memberi pengaruh kemunculan ragam bahasa yang digunakan. Maka dari itu, Sosiolinguistik menempatkan bahasa sebagai bagian dari sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu. Bahasa adalah produk budaya yang dinamis seiring dengan perkembangan jaman.
Bahasa juga sangat diperngaruhi oleh kehidupan sosial masyarakatnya (Savitri 2021). Fenomena dalam masyarakat yang terbuka para anggota dapat menerima kedatangan anggota dari masyarakat lain, baik dari satu atau lebih dari satumasyarakat akan terjadi kontak bahasa. Bahasa dari masyarakat yang menerima akan saling mempengaruhi dengan bahasa masyarak at yang datang.
Hal ini akan sangat menonjol dari adanya kontak bahasa dengan terdapatnya bilingual dan multilingual sebagai akibat adanya kontak bahasa dan juga kontak budaya (Yusnia, Sumaryoto, and Sumaryati 2022). Pada umumnya terjadi peristiwa atau kasus penggunaan dua bahasa atau lebih dalam peristiwa komunikasi yang merupakan fenomena yang biasa terjadi (Nurlianiati 2019). Pada dasarnya seseorang bebas memilih bahasa dan bebas pula menggunakan bahasa itu. Ragam bahasa menurut penutur ini sering disebut langgam dan gaya (Moeliono, 1980:19).
Pemilihan corak bahasa yang digunakan bergantung pada sikap penutur terhadap lawan bicara (pendengar) yang dipengaruhi oleh antara lain umur, kedudukan, topik pembicaraan dan tujuan penyampaian informasi. Kamaruddin (2007) menyebutkan bahwa di era globalisasi ini kita diterpa oleh konsep dan kosa kata asing demikian dahsyatnya, alat kebahasaan, alih kode, campur kode, penyerapan, dan transfer. Hal ini dapat dengan mudah kita cermati dalam penggunaan bahasa oleh para warganet Indonesia dalam komentar-komentar mereka di salah satu video Kalis Mardiasih.
Sehubungan dengan penelitian ini, adapun penelitian-penelitian relevan terdahulu yang dilakukan oleh (Savitri 2021) dengan judul penelitian Variasi Bahasa Para Content Creator Di Youtube : Kajian Sosiolinguistik, (Rini 2018) dengan judul penelitian Diksi Dan Gaya Bahasa Dalam Media Sosial Instagram, (Kholifah and Sabardila 2020) dengan judul penelitian Analisis Kesalahan Gaya Berbahasa Pada Sosial Media Instagram dalam Caption dan Komentar, (Rahman et al. 2022) dengan judul penelitian Gaya Bahasa Dalam Humor Webtoon Berjudul Tahilalats Ahmad Khoiril Anam Ahmad Muzaki, dan (Megawati, Harahap, and Rahimah 2021) dengan judul penelitian Gaya Bahasa Pantun dalam Acara Falowa Budaya Nias di Lingkungan VI Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah.
Maka dari itu, secara tidak langsung, Kalis Mardiasih sebagai aktivis perempuan yang cukup aktif dalam media sosial instagramnya cukup memberikan pengaruh dalam berbagai hal, salah satunya adalah bahasa yang digunakan untuk membangun opini warganet mengenai isu-isu yang ia suarakan maupun cerita yang ia bagikan. Bahwa banyak kita jumpai generasi muda saat ini menggunakan bahasa atau kosakata baru yang sering mereka dengar pada konten instagram yang disukai, seperti kata gaeess, kuy, tercyduk, kemudian penggunaan bahasa inggris atau daerah, bahasa slang dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk dilakukan untuk menganalisis berbagai ragam bahasa yang digunakan oleh salah satu influencer atau aktivis perempuan yakni Kalis Mardiasih dalam konten video instagramnya. Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka dilakukan penelitian tentang penggunaan bahasa dalam akun instagram dengan menggunakan kajian sosiolingustik.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui penggunaan variasi bahasa pada kolom komentar Kalis Mardiasih yang terdapat di dalam akun tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah yakni (1) bagaimana penggunaan variasi bahasa dalam akun instagram?, (2) apa sajakah variasi bahasa yang digunakan dalam akun instagram?. Selain itu, berdasarkan rumusan masalah, maka penulis memperoleh tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan variasi dalam akun instagram dan mendeskripsikan penggunaan jenis variasi bahasa dalam akun instagram Kalis Mardiasih.
METODE PENELITIAN/RESEARCH METHOD
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memusatkan penelitian pada pemecahan suatu masalah, data yang diperoleh berupa data tuturan atau kata-kata tertulis (Moleong, 2002:3). Selain itu, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video reels di instagram yang diunggah oleh influencer yakni Kalis Mardiasih dengan menyaring konten yang representative yaitu mengandung berbagai ragam bahasa di dalamnya.
Pengambilan data dilakukan dengan metode sampling dari beberapa konten komentar warganet pada tayangan video reels Kalis Mardiasih yang akan dianalisis, kemudian menyimak bahasa yang digunakan baik verbal maupun non verbal, setelah itu mencatat dan mendokumentasikan ragam bahasa didalamnya. Hasil analisis akan dipaparkan secara deskriptif untuk mengungkapkan ragam bahasa yang digunakan oleh warganet dalam kolom komentar tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah satu tayangan video reels yang diunggah oleh Kalis Mardiasih dalam akun instagramnya mengenai kisah perjalanan asmaranya, ternyata cukup menarik perhatian warganet, adapun ditemukan dalam kolom komentarnya warganet banyak terinspirasi dari ceritanya. Dewasa ini, motivator menjadi profesi yang popular.
Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya motivator-motivator yang muncul, baik di media cetak maupun media elektronik. Pemberian motivasi oleh para motivator tersebut biasanya dilakukan dalam bentuk pelatihan (training) atau dapat dilakukan oleh motivator yang memiliki acara televisi sendiri. Motivator juga memanfaatkan media internet (misalnya facebook dan twitter) untuk membagikan kata-kata motivasinya (Nurlianiati, Hadi, and Meikayanti 2019).
Maka dari itu, berdasarkan hasil dan pembahasan adapun ditemukan beberapa variasi bahasa yang digunakan oleh warganet dalam komentar tersebut sebagai berikut.
1.Analisis Campur Kode
Campur kode merupakan tuturan yang terjadi dalam suasana santai dan biasanya terjadi karena adanya faktor kebiasaan. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya campur kode, diantaranya berlatar belakang pada sikap, berlatar belakang kebahasaan. Keduanya saling bergantung dan kadang bertumpang tindih. Atas dasar hal tersebut, dapat diidentifikasi alasan terjadinya campur kode, yaitu: identifikasi peranan,identifikasi ragam, dan keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. Maka dari itu, sudah tidak asing lagi jika ditemui campur kode dalam bahasa yang digunakan oleh warganet dalam menggunakan media sosial. Kata-kata seperti thank you, support, financial, as deep as, sharing,repost, story telling, dan lain sebagainya. Sering kali kata-kata tersebut tidak asing kita dengar maupun kita temukan dalam bahasa yang sering digunakan masyarakat Indonesia yang masih mencampurkan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (bilingualise). Adapun data yang ditemukan dalam kolom komentar tersebut sebagai berikut.
Data (1)
Thank you Mbak Kalis, pencerahan buat yang masih single. Semoga berlayar sampai akhir dengan kapal terbaiknya Mbak Kalis.
Berdasarkan data (1) di atas bahwa ditemukan campur kode dalam penggunaan bahasa di kolom komentar Kalis Mardiasih yakni pada kata yang dicetak miring “thank you” dan “single”. Kosakata tersebut merupakan contoh nyata campur kode bahasa Inggris ke dalam suatu ujaran kalimat yang diucapkan oleh salah satu warganet @ayupratiwi091. Kata-kata asing pada data (1) bahkan sudah menjadi kosakata wajib yang digunakan oleh warganet ketika ingin mengucapkan “terima kasih” dan menyebut istilah “lajang”.
Data (2)
“Izin repost, Mbak. Menyadarkan aku banget sih, Mbak selama ini aku tidak sayang dengan diri sendiri”
Berdasarkan data (2) bahwa ditemukan campur kode pada kata “repost” yang artinya posting ulang. Sering kali kata tersebut digunakan oleh pengguna media sosial terutama dalam instagram. Orang-orang lebih memilih menggunakan kata “repost” ketika mereka ingin memosting ulang dalam akun pribadinya.
2.Analisis Alih Kode
Alih kode merupakan peristiwa peralihan dari satu kode bahasa ke kode bahasa yang lain dalam suatu peristiwa tutur. Misalnya, penutur menggunakan bahasa daerah berahli menggunakan bahasa Indonesia. Alih kode adalah salah satu aspek ketergantungan bahasa dalam masyarakat multilingual. Dalam hal ini alih kode bahasa cenderung masih mendukung fungsi masing-masing dan fungsi sesuai dengan konteksnya. Proses komunikasi dan interaksi sosial menimbulkan kecenderuangan seorang penutur memanfaatkan potensi variasi bahasa tersebut (Manaf et al. 2021).
Data (3)
“What a beautiful quotes, Mbak Kalis! Aku mau sangat ahli di bidang yang sangat aku cintai”
Berdasarkan data (3) di atas bahwa ditemukan proses alih kode pada percakapan kolom komentar yakni pada kata “what a beautiful quotes, Mbak Kalis” .Pada contoh tersebut, jelas sekali terlihat peralihan kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dengan satu kalimat pembuka dalam bahasa Inggris, ujaran kemudian beralih sepenuhnya menjadi bahasa Indonesia.
Data (4)
“This is called the art of loving alias mencintai dengan gaya”
Berdasarkan data (4) di atas bahwa ditemukan proses alih kode pada percakapan kolom komentar yakni pada kata “this is called the art of loving” .Pada contoh tersebut, jelas sekali terlihat peralihan kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dengan satu kalimat pembuka dalam bahasa Inggris, ujaran kemudian beralih sepenuhnya menjadi bahasa Indonesia.
3.Analisis Interferensi
Inteferensi merupakan suatu proses masuknya unsur suatu bahasa ke dalam bahasa lain yg mengakibatkan pelanggaran kaidah bahasa yang dimasukinya baik pelanggaran kaidah fonologis, gramatikal, leksikal maupun semantis. Adapun data yang ditemukan di kolom komentar pada tayangan video reels Kalis Mardiasih sebagai berikut.
Data (5)
“Hingga akhir hayat tidak pernah berhenti mengupgrade dirinya, yang pasti yang menghargai dan menyayangiku”
Berdasarkan data (5) bahwa ditemukan interferensi pada kata “mengupgrade” dari contoh data di atas, jelas sekali terlihat interferensi bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia yakni kosakata dalam Bahasa Inggris, mendapatkan awalan meN yang dalam bahasa Indonesia akan membentuk suatu kata kerja aktif. Peristiwa ini dapat dikatakan melanggar kaidah bahasa yang dimasuki oleh bahasa kedua dan contoh tersebut di atas merupakan interferensi dalam kaidah morfologis atau pembentukan kata.
4.Analisis Integrasi
Integrasi merupakan suatu proses terciptanya kosakata yang berasal dari pinjaman, biasanya terjadi ketika kata atau istilah tertentu tidak ada atau belum ditemukan padanannya. Adapun ditemukan integrasi dalam kolom komentar sebagai berikut.
Data (6)
“Maafkan aku yang dulu bestie”
Berdasarkan data (6) bahwa ditemukan kata “bestie” yang memiliki arti sahabat. Kata “bestie” merupakan salah satu dari tidak baku dalam bahasa Inggris. Kata ini adalah sebutan untuk menyebut seseorang yang spesial dalam hubungan. Bestie digunakan untuk menyebut seorang sahabat atau teman dekat. Penggunaan kata tersebut untuk upaya mempererat pertemanan maupun kedekatan Mereka hanya menggunakan kata-kata atau gaya tersebut ketika mereka berinterkasi atau berkomunikasi dengan teman-teman.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam konten video yang diunggah oleh Kalis Mardiasih pada akun pribadi instagramnya bahwa terdapat berbagai ragam atau gaya bahasa digunakan dalam penyampaian pesan baik secara tulisan berupa campur kode, alih kode, interferensi, dan integrasi.
Bahwa dapat kita temui penggunaan bahasa pada zaman sekarang sangat beragam. Setiap tahun selalu ada timbul kosakata-kosakata baru, beberapa kosakata juga sudah masuk dalam KBBI. Terutama pada peran seorang konten kreator juga mempengaruhi followers turut ikut menggunakan bahasa-bahasa yang dituturkan. Generasi muda saat ini telah Kata-kata ini kemudian sering muncul dalam percakapan mereka terutama ketika berbicara dengan teman untuk membuat suasana komunikasi yang santai dan menghibur.
DAFTAR PUSTAKA
- Kholifah, Umi, and Atiqa Sabardila. 2020. “Analisis Kesalahan Gaya Berbahasa Pada Sosial Media Instagram Dalam Caption Dan Komentar.” Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra 15(3):352–64. doi: 10.14710/nusa.15.3.352- 364.
- Manaf, Eva Yuliana, Ikhwan M. Said, Asriani Abbas, Program Studi, Bahasa Indonesia, Ilmu Budaya, and Iniversitas Hasanuddin. 2021. “Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Wolio Ke Dalam Bahasa Indonesia Di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Baubau.” 219 | Jurnal Ilmu Budaya 9(1):219–31.
- Megawati, Putri, Sri Mahrani Harahap, and Anni Rahimah. 2021. “Gaya Bahasa Pantun Dalam Acara Falowa Budaya Nias Di Lingkungan VI Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah.” Jurnal Education and Development 9(3):512–16.
- Nurlianiati, dkk. 2019. “Alih Kode Dan Campur Kode Pada Konten Youtube Bayu Skak.” Seminar Nasional Literasi 07(1–8):257–67.
- Nurlianiati, Miftakhus Sholikhah, Panji Kuncoro Hadi, and Ermi Adriani Meikayanti. 2019. “Campur Kode Dan Alih Kode Dalam Video Youtube Bayu Skak.” Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia 7(1):1. doi: 10.25273/widyabastra.v7i1.4530.
- Rahman, Fauzi, Fakultas Bahasa, Universitas Indraprasta Pgri, 2022. “Gaya Bahasa Dalam Humor Webtoon Berjudul Tahilalats Ahmad Khoiril.”
- Rini, Damayanti. 2018. “Diksi Dan Gaya Bahasa Dalam Media Sosial Instagram.” Jurnal Widyaloka Ikip Widya Darma 5(3):261–78.
- Savitri, Putu Weddha. 2021. “Variasi Bahasa Para Content Creator Di Youtube : Kajian Sosiolinguistik.” Semnalisa 67–73.
- Sidharta, Driaskoro Budi, Oktrianti Diani, Dewi Kartika Sari, and Muhammad Abrian Nugraha. 2022. “Fenomena Bilingualisme Dan Diglosia Taruna Program Studi Manajemen Transportasi Perairan Daratan Politeknik Transportasi Sungai Danau Dan Penyebrangan Palembang.” Jurnal Education and Development : Institur Pendidikan Tapanuli Selatan 10(1):102–8.
- Yusnia, Septia Eka Anggun, Sumaryoto Sumaryoto, and Sumaryati Sumaryati. 2022. “Bilingualisme Dan Multilingualisme Dalam Masyarakat Kabupaten Subang.” Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia 5(1):14. doi: 10.30998/diskursus.v5i1.12795.(*)
Penulis: Affifatuz Zahra
Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Lhokseumawe,afifatuzzahrasahaf@gmail.com.