Transformasi Digitalisasi PT Pelindo Multi Terminal

Sebarkan:

ANTRIAN panjang truk besar pengangkut barang tak lagi terlihat, tidak seperti pemandangan tahun-tahun sebelumnya panjang antrian di gerbang pintu masuk PT Pelindo Belawan bisa mencapai 2-3 kilometer. Kalimat itu diungkapkan oleh Sugiono (52) salah satu supir truk yang akan membawa pupuk area dari salah satu kapal yang bersandar di Belawan. Hal ini tentu memberi harapan baik baginya dan ratusan supir truk lainnya.


Komitmen digitalisasi PT Pelindo tentu memberi dampak positif bagi sistem pelayanan kapal dan customer. Kehadiran teknologi Planning and Control Room (PnC) diharapkan mampu memangkas port stay atau waktu tunggu kapal dan cargo stay.


PnC di Belawan memiliki sistem hub and site yang dibangun dan didukung dengan sistem integrasi antara layanan kapal, aplikasi Phinnisi dengan pelayanan multipurpose yang menggunakan aplikasi Terminal Operation System-Multipurpose (PTOS-M). Hal ini tentu saja akan berdampak pada ketepatan pada penetapan sumber daya tunda dan kebutuhan dermaga dari pemakai jasa.


Sistem digitalisasi ini masih dalam tahap tujuan transformasi dari PT Pelindo khususnya sub holding PT Pelindo Multi Terminal atau SPMT. Transformasi tersebut merupakan langkah untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan penagihan dengan tepat dan terencana.


"Sistem digitalisasi ini dibuat tentunya dalam rangka tujuan untuk melakukan transformasi meliputi perencanaan, pengawasan, dan yang terpenting adalah penagihan yang dilakukan secara terencana dan termonitor dengan baik dans sesuai dengan target yang telah ditetapan. Jadi, tidak ada lagi operasional yang bersifat alakadarnya," ungkap Farid Hermawan, Humas PT Pelindo Multi Terminal atau SPMT. (Kadri Boy Tarigan)



Supir truk menempel kartu elektronik ke mesin digital sebagai tanda pengenal untuk dapat memasuki kawasan pelabuhan terminal non peti kemas atau SPMT. Setelah menempel kartu supir akan mendapatkan struk kertas sebagai identitas untuk melakukan bongkar muat di terminal tersebut. (Foto : Kadri Boy Tarigan)

Supir truk memperlihatkan kertas yang didapat dari mesin elektronik sebelum memasuki kawasan pelabuhan terminal non peti kemas atau SPMT. Dari kertas tersebut diketahui truk tersebut akan mengangkut jenis barang dan berat barang yang akan dibawa. (Foto : Kadri Boy Tarigan)

Sejumlah petugas melakukan kontrol terhadap aktivitas di pintu masuk pelabuhan terminal non peti kemas atau SPMT melalui layar lebar yang disediakan di ruangan Planning and Control Room (PnC). Dari tempat tersebut petugas dapat langsung berkomunikasi dengan supir truk melalui mesin digital yang telah disediakan di pintu masuk. (Foto : Kadri Boy Tarigan)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com