 |
| Kondisi lapangan bola kaki di areal perkantoran Pemkab Batu Bara. (foto:mm/zein) |
Dari pantauan medanmerdeka.com di lapangan pada Sabtu 6 Juli 2024, sedikitnya ada tiga mega proyek yang kondisinya memprihatinkan dan terkesan mubajir karena tidak dapat dimanfaatkan.
 |
| Bangunan manasik haji kupak kapik dirusak OTK.(foto:mm/zein) |
Salah satunya areal manasik baji yang dibangun tahun 2023 dengan pagu anggaran sebesar Rp200 juta oleh Dinas PUTR Batu Bara. Kondisi material keramik bangunan Ka’bah dan Hijir Ismail tampak kupak-kapik sehingga merusak pemandatangan.
Beredar kabar, bangunan ini sengaja di rusak OTK karena kecewa. Bahkan dikabarkan jika proyek ini selesai dibangun, namun anggarannya tidak dibayarkan kepada kontraktor. Padahal, sejak rampung dibangun, fasilitas keagamaan ini belum pernah dipergunakan.
Masih diareal yang sama, juga tampak pembangunan lapangan bola kaki dengan pagu sebesar Rp2,7 miliar, dengan pengguna anggaran lagi-lagi Dinas PUTR. Anggaran ini bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) dengan penyedia proyek CV WM. Mirisnya, walaupun menyedot anggaran miliaran rupiah, kondisi lapangan menjadi semak belukar.
Yang lebih menarik, proyek pembangunan lapangan tembak. Pembangunan sarana olahraga ini terkesan dipaksakan untuk menyahuti aspirasi adik kandung mantan bupati, OK Faizal yang juga juga Ketua Perbakin Batu Bara sekaligus Ketua Kadin Batu Bara.
 |
| Bangunan lapangan tembak semak belukar. (foto:mm/zein) |
Proyek Dispora Batu Bara ini menyedot anggaran sebesar Rp200 juta, namun sayang hingga kini bangunan juga terbengkalai ditumbuhi semak belukar.
Jika dilihat dari kondisi yang ada, terindikasi pembangunan ketiga proyek ini dilakukan tanpa perencanaan yang matang sehingga tidak termanfaatkan sebagaimana mestinya.
Sejumlah warga berharap Pj Bupati Batu Bara Heri Wahyudi menaruh perhatian serius atas terbengkalainya proyek pembangunan ini sehingga benar-benar dilanjutkan agar dapat dirasakan masyarakat keberadaannya. (zein)
