MEDAN (MM) - Dalam rangka mengimplementasikan salah satu dari tujuh program Outlook Kementerian Agama, yakni Mengusung Layanan Pendidikan yang Inovatif dan Transformasi, Tim Humas, Data dan Informasi (HDI) Tata Usaha Kemenagsu menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Stakeholder Kehumasan, Rabu (13/8/2024) di Hotel Grand Jamee - Medan dengan tema: “Layanan Pendidikan yang Inovatif dan Transformatif.”
Kegiatan itu, Kata Ketua panita, Sarifah Sarah diikuti 30 peserta dibuka secara resmi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM. Dihadiri Ketua Tim HDI Kanwil Kemenag Sumut H. Mulia Banurea, S.Ag, M.Si, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut diwakili Ketua Tim Kurikulum H. Syawaluddin Matondang, SE, MM, Ketua PGMI Sumatera Utara Drs. H. Ilyas Halim, Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Bimbingan Belajar Adzkia, Bima, Ruang Guru, GO, Kumon, Sekolah Luar Biasa, Relawan Mengajar, Koordinator MI dan MTs Sumut, dan media pers Sumatera Utara.
H.Ahmad Qosbi, S.Ag, MM menyampaikan harapan melalui kegiatan bisa terhimpun ide-ide positif untuk membangun anak bangsa berintelektual sejati menuju pembangunan bangsa. Karena itu, layanan pendidikan yang inovatif dan transformatif pada seluruh lembaga pendidikan di Kementerian Agama dirasa sangat penting dan menjadi tanggung jawab bersama mewujudkan cita-cita luhur tersebut.
“Saat ini kami terus melakukan terobosan yang inovatif dan transformatif dalam pembelajaran siswa. Adanya pembiasaan bahasa asing baik Arab dan Inggris, kemudian tahfiz Al-Qur’an, dan lain sebagainya. Hal ini diharapkan dapat membentuk karakter kuat siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Kakanwil.
Ahmad Qosbi juga mengungkapkan pentingnya keilmuan baik sains, pengetahuan umum dikombinasi dengan pemahaman keagamaan. Dengan begitu, siswa meraih kecerdasan dengan pribadi yang akhlakul karimah.
“Kami juga berkomitmen untuk memenuhi pengetahuan umum dan agama ke pada seluruh siswa. Siswa harus berhasil pada ilmu pengetahuan umum atau sains lalu ia juga harus memiliki akhlakul karimah, pemahaman agama yang tinggi. Dengan begitu, kompetensi siswa di Kementerian Agama RI lebih siap untuk kehidupan selanjutnya,” tambahnya.
KSM adalah menjadi ajang yang positif dalam membangun budaya kompetensi pada tahun 2018. KSM berupaya mengelaborasi sains dengan konteks nilai-nilai Islam dalam rangka meningkatkan daya saing kompetensi Madrasah menjadi lebih terbuka dan kompetitif. Kompetisi Madrasah tahun 2024 dibuka untuk semua pendidikan baik dari mata rasa Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah ataupun dari sekolah umum SD SMP SMA.
Kakanwil juga mengungkapkan saat ini perhelatan Kompetensi Sains Madrasah Nasional akan bergulir. Ia berharap seluruh siswa yang berhasil mewakili Sumatera Utara untuk berlatih dengan giat dan sungguh-sungguh. Sehingga saat perhelatan nantinya dapat meraih prestasi.
“Kita 3 kali berturut-turut mendapat Harmoni Word penghargaan dari negara-negara agama bagi kita kota Medan, nilainya di atas rata-rata nasional. Kompetensi sains madrasah KSM merupakan sebuah kegiatan yang digelar Kementerian Agama sebagai wahana membangun kompetisi di kalangan siswa Madrasah sejak awal digelar tahun 2012,”ujarnya.
Lewat KSM, pemerintah khususnya Kementerian Agama Republik Indonesia berusaha untuk menghilangkan pola pemikiran lama yang membuat dikotomi atau pemisahan yang begitu kental antara ilmu dan agama. ilmu tidak peduli terhadap agama dan agama mengabaikan ilmu. Padahal sesungguhnya baik agama maupun ilmu sama-sama bersumber dari Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan yang maha kuasa.
Pada bagian disampaikannya, moderasi beragama sudah menjadi nafas dalam setiap gerak langkah insan beragama, transformasi digital diharapkan terlaksana di seluruh satuan kerja Kementerian Agama dan lembaga pendidikan keagamaan.
Di akhir sambutannya, Kakanwil berharap dalam kegiatan ini menghasilkan poin penting dalam memajukan layanan pendidikan terutama di Kementerian Agama Sumatera Utara. “Hadirnya stakeholder dari berbagai sektor kami harapkan pendapat dan gagasannya sebagai perbaikan dan pendukung kemajuan lembaga pendidikan di Kementerian Agama, mewujudkan layanan pendidikan yang inovatif dan transformatif,” ujarnya.
Ketua Tim Humas, Data, dan Informasi Kanwil Kemenag Sumut H. Mulia Banurea, S.Ag, M.Si saat menutup kegiatan, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan pertemuan Stakeholder Kehumasan adalah sebagai upaya menghasilkan pendapat dan saran sumbangsih dari para pemangku kebijakan dan penggiat pendidikan praktis di Sumatera Utara untuk layanan pendidikan yang inovatif dan transformatif.
“Kementerian Agama RI hadir dan memfasilitasi para stakeholder kemudian dapat dioptimalkan menjadi sebuah gagasan dan terobosan baik untuk kemajuan para siswa di madrasah dan sekolah keagamaan di Kementerian Agama. Solusi-solusi dari para peserta akan kami sampaikan kepada pemangku kebijakan di Kanwil Kemenag Sumut dan kami berkomitmen untuk menjadikan siswa madrasah mendapatkan tempat terbaik.
Mulia mengharapkan, sekolah dilingkungan Kanwil Kemenagsu ke depannya harus maju, bergensi dan kompeten. “Marilah kita gali bersama potensi anak didik, kelak saat melanjutkan pendidikannya baik di universitas ternama Indonesia bahkan internasional bisa masuk perguruan tinggi ternama bahkan bisa berkuliah ke luar negeri. Dengan itu, akan terangkat pendidikan keagamaan yang kita miliki”ujar Ketua Tim HDI itu.
Dalam kegiatan itu dilakukan diskusi kelompok. Sebanyak tiga kelompok dengan pendamping dari tim HDI Kemenagsu menghasilkan rekomendasi sebagai berikut:
Kelompok I, Agar Kanwil mewajibkan madrasah membuka ekstrakurikuler sains, Kanwil memberikan pembekalan untuk guru-guru pembimbing KSM di setiap madrasah, Kanwil dan Kemenag memberikan pelatihan/pembekalan kepada guru KSM di setiap madrasah, Kanwil memfasilitasi Training Center bagi siswa dan pembimbing peserta KSM yang akan diutus ke KSM Tingkat nasional, Kanwil memberikan reward bagi siswa dan pembimbing KSM yang diutus ke Tingkat Nasional, Kanwil memberikan reward bagi siswa dan pembimbing KSM yang diutus ke Tingkat Nasional
Kelompok II, Meminta kepala sekolah untuk aktif mendata peserta didik untuk mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi dan kurang mampu.
Kelompok III, Untuk Kemenag Kab/Kota agar mengalokasikan dana /DIPA lebih besar untuk pengadaan sarana dan prasarana madrasah, agar selektif dalam mengangkat kepala sekolah Madrasah Negeri yang memiliki kemampuan inovatif, kreatif dan aspiratif.
Kemenag harus memiliki database yang akurat tentang data madrasah, guru dan siswa baik sekolah negeri dan swasta, Penmad mengadakan pelatihan BIMTEK IKM kepada kepala madrasah dan guru secara berkala, melalui penmad harus mengadakan Bimtek terhadap guru bidang studi yang di KSM kan, Kepala Madrasah harus membangun agar bekerja sama dengan komite madrasah, bimbel, perusahaan dan tokoh-tokoh pendidikan, untuk penmad agar melibatkan organisasi profesi guru dalam pelaksanaan kegiatan KSM, bagi penmad melakukan penjaringan peserta KSM secara selektif dan berkala terhadap siswa siswi madrasah sejak dini.(Ahmad Rizal)