Marharoan Bolon di Silimakuta, Pemkab Simalungun Resmikan SPAM

Sebarkan:
Sekda Simalungun Esron Sinaga meresmikan SPAM Situri-turi Sibangun Meriah. (foto/ist)
SIMALUNGUN (MM) – Pemkab Simalungun kembali menggelar marharoan bolon (gotong royong) di Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Silimakuta, sekaligus meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Situri-turi Sibangun Meriah, Senin kemarin.

Acara juga dikemas pemberian bantuan kepada warga yang membutuhkan, pemberian sarana bantuan kepada pelaku UMKM, dan alat sistem pertanian kepada kelompok tadi.

Suasana Mararoan Bolon tampak diminati warga karena dalam kesempatan ini, Pemkab Simalungun memberikan pelayanan administrasi kependudukan, pengobatan gratis hingga pelayanan KB.

Tokoh masyarakat Raja Udut Saragih mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Simalungun yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Kecamatan Silimakuta.

Ia berharap agar Bupati Simalungun kedepannya tetap memberikan perhatian yang lebih kepada masyarakat Kecamatan Silimakuta.

Program Marharoan Bolon merupakan program rutin Bupati Simalungun dalam menyahuti aspirasi masyarakat. Para Camat dan Pangulu konsisten mendukung program unggulan Bupati Radiapoh H Sinaga.

Bupati Simalungun diwakili Sekda Esron Sinaga mengatakan bahwa marharoan bolon merupakan budaya yang diwariskan oleh para pendahulu kepada masyarakat Simalungun untuk mencapai tujuan bersama. 

Menurut Esron, tujuan marharoan bolon adalah menjalin kebersamaan dan mempersatukan pemerintah dan masyarakat untuk membangun dan memajukan Tanoh Habonaron Do Bona.

"Mari bersama-sama kita bergandengan tangan untuk membangun Kabupaten Simalungun agar lebih maju dan sejahtera," ajak Esron.

Sementara itu, Ketua TP PKK Simalungun Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan, membangun rumah tangga kuncinya adalah seorang istri.

"Maju dan berkembangnya rumah tangga adalah bagian dari tanggung jawab istri. Maka dari itu kita sebagai kaum ibu harus mendukung suami kita," ujar Ratnawati. 

"Kalau kita hanya diam dan selalu bilang capek, jangan suruh suami kita jadi gamot (kepala dusun), jadi pangulu, jadi camat atau jadi bupati," sambung Ratnawati.

Tugas PKK ini adalah pengabdian dan melayani, dan tidak ada gaji. "Akan tetapi Tuhan memberikan kesehatan kepada kita, itu sudah sangat berharga,"kata Ratnawati. (tan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com