Diduga Tak Memiliki Izin, Pabrik Pengolahan Bulu Ayam Tetap Beraktifitas di PPS Belawan

Sebarkan:
Diduga Tak Memiliki Izin, Pabrik Pengolahan Bulu Ayam Tetap Beraktifitas di PPS Belawan. (foto:mm/ist)
BELAWAN (MM) - Diduga tidak memiliki izin, pabrik pengolahan limbah bulu ayam tetap beroperasi di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan dan disoal warga. Pasalnya selain menimbulkan bau yang menyengat, pabrik tersebut juga menyebabkan polusi udara. 

"Dulunya gudang itu tempat  pemotongan ikan dan menampung ikan-ikan busuk (ikan pasifik) dan sekarang sudah dijadikan tempat pengolahan limbah bulu ayam. 

Keberadaan pabrik pengolahan limbah bulu ayam itu  sangat meresahkan warga sekitar," kata Yan (53), warga setempat kepada medanmerdeka.com, Jumat (20/9/2024) 

Dikatakan Yan, selain menimbulkan bau menyengat yang berasal dari cerobong asap  dan menyebabkan  polusi udara. Sehingga masyarakat menjadi resah. Apa lagi keberadaan pabrik itu berada di PPS Belawan bukan di kawasan industri. Selain masyarakat, keresahan juga dialami penyewa lahan yang tidak jauh lokasi pabrik tersebut. 

"Semuanya pada resah karena aroma bau busuk yg tidak seperti biasanya. Kalau tidak salah pabrik ini berdiri sejak sebulan yang lalu.Infonya

pabrik itu beroperasi 24 jam dan ada shift malam," pungkas Yan. 

Bahkan keberadaan pabrik pengolahan limbah bulu ayam itu menjadi pertanyaan publik. Kenapa di wilayah Pelabuhan Sektor Perikanan bisa diperuntukan untuk pengolahan limbah bulu ayam. Apakah telah mendapat persetujuan dari pihak  PT Perikanan Indonesia (PT Perindo) Cabang Belawan selaku penyedia lahan maupun dari pihak PPS Belawan.

Sementara itu, Branch Manager PT Perikanan Indonesia ( Perindo) Cabang Belawan Sukses Situmorang membenarkan keberadaan pabrik pengolahan limbah bulu ayam tersebut. Bahkan pihaknya sudah telah menyurati pihak pabrik untuk menghentikan kegiatan dan menutup pabrik pengolahan limbah bulu ayam. 

"Kita telah menyuratinya bang, supaya pabriknya di tutup. Kita juga telah melarang aktifitasnya, karena pabrik itu berada di kawasan Perikanan. " tutup Sukses. (Awal yatim)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com