Sejumlah nelayan berhasil diselamatkan HNSI Asahan. (foto/ist) |
Nelayan yang tewas diketahui bernama Rahman alias Dogol (30) warga Desa Bagan Asahan Pekan Kabupaten Asahan merupakan kwanca (bagian mesin) boat tangkul kepiting dan juga anggota Rukun HNSI Asahan.
Menurut Ketua DPC HNSI Kabupaten Asahan Iswan. SH mengatakan pada Selasa (29/10/2024) dua boat tanpa nama dengan alat tangkap tangkul kepiting berangkat dari Bagan Asahan menuju laut untuk menangkap kepiting.
Namun sesampainya di laut, persisnya Rabu (30/10/2024) sekira pukul 22.00 WIB, dua boat tangkul kepiting tersebut di hantam obak di Perairan Depan Kuala Penipahan Situkang Tanjung Bangsi dan karam.
Dalam peristiwa itu Candra merupakan tekong (nakhoda) dinyatakan hilang. Sedangkan Rahman alias Dogol meninggal dunia. Sementara lima anak buah kapal (ABK) nya berhasil di selamat oleh kapal pengangkut Panipahan - Tanjung Balai. Demikian juga dengan satu boat tangkul kepiting berjumlah lima nelayan juga berhasil di selamat oleh kapal pengangkut Panipahan - Tanjung Balai
"Boat nelayan yang tenggelam ada dua, boat satu dengan tekong Candra dan kwanca Rahman dengan lima ABK. Yang satunya lagi tekongnya bernama Abdul Roni dengan empat ABK," jelas Iswan.
Berikut nama- nama korban kedua boat tangkul kepiting sebagai berikut :
- Tekong Candra (hilang)
- S. Rahmad (meninggal dunia)
- Jepri (selamat)
- Rusli (selamat)
- Asro (selamat)
- Ahmad (selamat)
- Sanusi (selamat)
- Tekong Abdul Roni (selamat)
- Suherman (selamat)
- Puding (selamat)
- Rusdi (selamat)
- Raja Zepri (selamat)
Sementara itu Ketua DPD HNSI Sumut Zulfahri Siagian, SE mengucapkan turut belasungkawa dan akan meneruskan kepada instansi terkait.Agar nelayan yang belum ditemukan dapat dilakukan pencarian dan dapat ditemukan.
"Kami atas nama DPD HNSI Sumut sangat apresiasi kepada pengurus DPC HNSI Kabupaten Asahan yang segera tanggap atas musibah yang menimpa nelayan Asahan." tutup Zulfahri Siagian. (Awal yatim)