Gagal tapi Mau Naik Kelas, Ulok ah…

Sebarkan:
CHOKING SUSILO SAKEH. 
BOBBY Nasution dinilai gagal, saat memimpin Kota Medan selama hampir empat tahun ini. Meski begitu, sah-sah saja jika kemudian syahwat kekuasaan telah mendorong Bobby Nasution menjadi peserta Pilgubsu 2024 : Bobby ingin naik kelas jadi Gubernur Sumut. 

Tentunya, andai prilaku penguasa di daerah ini masih sama prilakunya seperti rezim sebelumnya, maka menjadikan Bobby Nasution sebagai Gubsu tentulah tidak sesulit dibanding saat menjadikan Gibran sebagai Cawapres. Karenanya, syahwat Bobby Nasution ingin naik kelas menjadi Gubsu 2024-2029,  pastilah sangat gampang terwujud. Apalagi akhir-akhir ini sudah ramai dibincangkan publik tentang parcok (partai coklat), partor (partai rektor), parling (partai kepling) dan seterusnya.

Maka, tulisanku ini tidak dimaksudkan untuk menjegal langkah Bobby Nasution yang ingin naik kelas tersebut. Sebab, menjegal Bobby Nasution di dalam sebuah pilkada yang diduga penuh cawe-cawe, pastilah pekerjaan yang sia-sia. 

Aku hanya ingin memberi tahu warga Sumatera Utara, bahwa Bobby Nasution itu sangat tak layak menjadi Gubernur Sumut. Bahkan menjadi Walikota Medan, pun sesungguhnya sangat tidak layak. Aku hanya sekedar ingin mengajak para pemilih Sumatera Utara, untuk menjadi pemilih cerdas yang menggunakan akal sehatnya. 

Dan, pemilih cerdas berakal sehat, itu pastilah sangat bertolak belakang dengan para penjilat. Penjilat adalah komunitas orang-orang yang “lapar”; orang-orang yang membutuhkan pengisi perutnya, orang-orang yang membutuhkan kursi untuk jabatan, dan orang-orang yang membutuhkan pengakuan dari sang tokoh yang dijilatnya. Tentu saja, komunitas penjilat ini tak membutuhkan kecerdasan, apalagi akal sehat.

Mangkanya…

Gagal tapi Ingin Naik Kelas

Kota Medan cumalah wilayah seluas sekitar 265,10 Km2, dengan jumlah penduduk hanya sekitar 2,5 juta jiwa. Meski demikian,   Bobby Nasution yang punya status sangat keren, yakni sebagai “menantu Presiden”, gagal memimpin wilayah sekecil Kota Medan tersebut. Bobby Nasution tak mampu memperlihatkan kinerjanya yang wah dan mengundang decak kagum. Sebaliknya, wajah Kota Medan menjadi berantakan, banjir bebas dimana-mana, macet, begal dan geng motor masih mengancam dan seterusnya.

Dengan pola kepemimpinan “mentang-mentang”, pada akhirnya ada beberapa hal negatif yang popular mengiringi sosok Bobby Nasution. Diantaranya proyek total loss “Lampu Pocong”, beberapa proyek berpotensi mangkrak konon diduga karena kekurangan dana, gunjingan tentang “Clara”, tentang jet pribadi dan juga tentang “Blok Medan”, dan seterusnya.

Dengan kecerdasan dan akal sehat yang sangat sederhana sekalipun, kita akan dengan gampang menjawab, bahwa Sumatera Utara bakalan babak belur jika dipimpin oleh Bobby Nasution. Sebab, Sumatera Utara adalah wilayah provinsi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Kota Medan. Luas Sumatera Utara sekitar 72,981 Km2 dan dihuni oleh sekitar 15.584 juta jiwa. Apalagi, status Bobby Nasution pada saat itu, pun cumalah “menantu mantan presiden”.

Maka, biarkanlah ketika Bobby Nasution ingin naik kelas dengan menjadi peserta Pilgubsu 2024. Biarkanlah Bobby Nasution Kembali menebar janji, kali ini janjinya tentulah untuk Sumut. Dan itu berarti, mengulang aksi Bobby Nasution menebar janji untuk Kota Medan, pada Pilkada Medan 2020 lalu.

Dan kita, para rakyat pembayar pajak, bisa mulai menghitung-hitung apa saja janji-janji Bobby Nasution untuk Kota Medan yang sudah ditepatinya. Banjir, begal, macet, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), kucuran bantuan anggaran dari Pusat, dan seterusnya. Andai janji-janji pada Pilkada Medan 2020 tersebut banyak yang tidak ditepati, maka ‘Anak Medan” menyebutnya sebagai “Ulok”. 

Kalaupun saat ini, Bobby Nasution lagi rajin menebarkan janji ke seantero wilayah Sumatera Utara, biarkanlah. Cuma, awas, kalau sampai kebanyakan ulok, maka “anak Medan” menyebutkan sebagai “Raja Ulok” alias “Raul”.

Terkhusus bagi para pemilih cerdas dan berakal sehat, tentulah tak bisa terbuai dengan ulok model manapun. Apalagi kalau cuma ulok dari Raja Ulok.

Mangkanya…

-----------------------------------

*Choking Susilo Sakeh; jurnalis senior, warga Kota Medan.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com