Masyarakat dan Pelajar merayakan Hari Menanam Pohon Indonesia. (foto/ist) |
Menurut Ketua KPBRT, Firman Sinaga gagasan untuk pemahaman penanaman pohon sangat penting diketahui masyarakat Kabupaten Toba, bukan hanya kepada warga yang sudah diatas 20 tahun keatas tetapi perlu ditanamkan pada anak usia dini.
"Untuk itu selain masyarakat dewasa, anak SD juga kita libatkan dalam kegiatan penanaman pohon hari ini," ujar Firman.
Menurut Firman, peran dari pohon sebagai penyeimbang lingkungan selain sebagai tempat hidup satwa serta dapat menyerap berbagai macam polusi dan menghasilkan oksigen untuk pernafasan manusia.
Lanjut dia, dengan menanam pohon sangat berperan penting dalam meredam gas rumah kaca penyebab pemanasan global yang berdampak perubahan iklim serta menciptakan sumber air yang berkelanjutan.
"Selain beberapa potensi penting yang saya terangkan pohon juga memberikan keindahan dan signifikan untuk peningkatan ekonomi dengan menanam pohon produktif seperti buah - buahan," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SD Negeri 173675 Lumban Nabolon, Desa Dolok Saribu, Rodetua Sijabat sangat mengapresiasi penanaman pohon dengan mengundang anak didiknya untuk turut berperan dalam kegiatan tersebut.
"Di sini pemahaman sejak dini didapatkan anak untuk lebih mencintai alam yang berdampak berkelanjutan sebagai pusat paru - paru dunia adalah Indonesia," ujar Rodetua.
Selanjutnya, Pembantu Pengawasan Perum Jasa Tirta I, Beresman Simangunsong mengatakan sangat menyambut baik kegiatan seperti ini untuk ketersediaan sumber air di Danau Toba dan sebagai pengatur ekosistem sekawasan Danau.
"Menanam satu pohon sangat berarti untuk kehidupan. Jangan menanam puluhan pohon perorang satu pohon saja tidak dapat diurus lalu mati. Lebih baik menanam satu pohon, dirawat baik menghasilkan pohon yang subur," tegas Beresman.
Adapun pohon yang diberikan Perum Jasa Tirta I untuk Desa tersebut sebanyak 400 batang yang terdiri dari pohon Pokat, Pinang, Kemiri, Durian dan Mangga. (ac)