Ketua JMSI Sumut, Rianto SH,MH. (foto/ist) |
Padahal, undangan resmi telah disampaikan dan komunikasi terkait kehadiran sudah dilakukan sebelumnya. Namun, hingga acara berjalan, perwakilan Bawaslu tak kunjung hadir.
Ketua Bawaslu Sumut, M. Aswin Diapari, melalui pesan singkatnya, menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa meski sudah memberikan disposisi kepada Bawaslu Saut, ia tidak dapat menghadiri acara tersebut. Permintaan maaf juga disampaikan oleh Buang Manalu, yang turut berharap ada kesempatan di masa depan untuk memperbaiki situasi ini.
Diskusi yang berlangsung di kampus tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa, jurnalis, dan masyarakat umum yang peduli dengan kualitas demokrasi di Sumatera Utara. Salah satu pembicara, Dr. T. Riza Zarzani, Kepala Program Studi Pasca Sarjana Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi, menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus, media, dan Bawaslu dalam menjaga kelancaran dan keadilan proses Pilkada 2024. Menurutnya, kampus, media, dan Bawaslu masing-masing memiliki peran strategis dalam memastikan Pilkada yang transparan dan demokratis.
"Media berperan penting dalam mengedukasi publik, kampus sebagai pusat intelektual dapat memberikan perspektif kritis, dan Bawaslu memastikan proses pilkada berjalan dengan adil. Sinergi yang solid antara ketiga pihak ini sangat diperlukan untuk menjaga kualitas demokrasi," ujar Dr. Zarzani.
Acara diskusi ini juga menjadi bagian dari rangkaian pelantikan pengurus JMSI Sumut untuk periode 2025. (tan/rel)