KMP Wira Toba sudah berada di atas air Danau Toba. (foto:mm/ac) |
Dimana saat ini, KMP main power 12 knot yang mampu mengangkut 40 mobil sekaligus dan nantinya merupakan kapal penyeberangan terbesar di Danau Toba setelah KMP Ihan Batak yang telah beroperasi beberapa tahun ini.
Menurut pihak PT Wira Jaya Shipyard yang mengerjakan proyek pembuatan kapal tersebut, kondisi saat ini pengerjaan kapal milik swasta ini, sudah ditahap finishing untuk selanjutnya diserahterimakan untuk beroperasi.
"Wira Toba diluncurkan ke air danau untuk penyempurnaan kelayakan melayani jasa penyeberangan nantinya untuk dicek sesuai uji A 100 menurut standar yang ditentukan pemerintah," ujar General Manager PT Wira Jaya Shipyard, Gomal Tampubolon, Selasa (26/11/24).
Menurutnya, sebelum dilakukan tahapan uji petik dan dinyatakan layak operasi ada beberapa hal yang harus dilakukan diatas permukaan Danau Toba, sehingga saat melayani penyeberangan terhindar dari segala resiko sekecil apapun yang mungkin terjadi.
Kita perlu pengecekan lantai kapal, apakah ada kebocoran. Selanjutnya bagaimana kondisi lampu saat mesin di gas full dan kondisi lampu saat mesin tidak digas, lantas bagaimana juga jika salah satu lampu pecah atau rusak apakah berpengaruh untuk lampu lainnya dan lainnya sebagainya harus dalam kondisi terbaik.
"Pastinya, tahapan finishing yang kita lakukan untuk melengkapi sekecil apapun kekurangan yang ada sehingga saat beroperasi sudah tahap sempurna," pungkas Gomal.
Sekaitan target penyelesaian kapal akan diupayakan secepatnya dan dilakukan serahterima akhir tahun ini, di bulan Desember 2024 kepada pemilik dengan mengundang berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat, adat setempat dan pemerintah.
"Dengan harapan, mengurangi antrian penyeberangan serta bisa memenuhi kebutuhan layanan penyeberangan di Danau Toba saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) nantinya," tandasnya. (nimrot)