Pemkab Asahan Bangun Replika Rumah Tuan Syech Silau Laut

Sebarkan:
Pemkab Asahan menetapkan rumah peninggalan Syech Silau Laut sebagai cagar budaya yang harus dilindungi. (foto/ist)
KABUPATEN Asahan memiliki beberapa cagar budaya, salah satunya Rumah Syech Abdurrahman Silau Laut, di Desa Silo Lama, Kecamatan Silo Laut.

Cagar Budaya berbentuk rumah panggung bercorak khas Melayu merupakan paninggalan Syech Haji Abdurrahman Urrahim Bin Nahkoda Alang Batubara atau lebih dikenal sebagai Syech Abdurrahman Silau Laut.  

Hingga kini cagar budaya ini masih dihuni keturunan Syech Abdurrahman Silau Laut. Di depan rumah tersebut terdapat rumah Tuan Syech Ibrahim Ali yang merupakan keturunan dari Tuan Syech Abdurrahman Silau Laut. 

Haji Ibrahim Ali, menceritakan, Syech Silau Laut pernah menjadi panglima perang di Kedah (Malaysia). Tuan Syech Abdur Rahman (Tuan Syech Silau Laut I) sempat menimba ilmi di Mekkah, kembali ke Sumatera Utara dan mengembangkan Tareqat Syattariah di Silau Laut hingga wafat pada 2 Jumadil Awal 1360 H atau 28 Februari 1941, dalam usia 125 tahun.  

“Semasa Tuan Syech Silau Laut hidup, murid beliau banyak di sini. Semasa hidupnya Tuan Syech Silau Laut adalah ulama yang dihormati. Tak heran banyak yang berziarah ke makamnya untuk mengambil iktibar. Zuriat Tuan Syech Silau Laut juga terbuka untuk siapapun,” ujarnya.

Sebagai bagian dari Cagar Budaya di Kabupaten Asahan, Pemerintah Kabupaten Asahan terus berikan perhatian terhadap keberadaan rumah Syech Abdurrahman Silau Laut. 

Tuan Syech Ibrahim Ali berbincang bersama Bupati Asahan H Surya BSc. (foto/ist)

Bupati Asahan, Surya, semasa hidupnya Tuan Syech Silau Laut adalah tokoh yang dihormati jamaah dan juga para bangsawan baik di Asahan maupun daerah lain di sekitarnya. 

“Generasi muda Islam sekarang harus tahu, kisah sejarah dan perjuangan beliau dalam berdakwah sangat banyak. Syech Silau sangat berjasa dalam menyebarkan Islam di Indonesia dan beberapa negara di Asia. Bisa dilihat, dari berbagai negara tetangga datang berziarah ke makam Syech Silau Laut. Ulama besar asal Sumatera Utara yang mendunia,” kata Surya.

Di sisi lain, Perkampungan Syech Silau Laut juga merupakan daerah yang dianggap bertuah dan bersejarah oleh masyarakat. Karenanya, rumah utama Tuan Syech Silau Laut yang berada di perkampungan tersebut ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Kabupaten Asahan karena telah berusia sekitar 1 abad. 

“Dengan melindungi serta melestarikan satu cagar budaya, kita dapat lebih mendalami nilai-nilai di dalam cagar budaya sebagai alternatif ilmu,” ujar Bupati Surya disela-sela meninjau progres pembangunan replika rumah Tuan Syech Silau, kemarin. 

Selanjutnya Bupati Surya bersama berziara ke makam Tuan Syech Silau, sekaligus salat berjamahaah di Masjid Raya Ar – Rahman Tuan Syech Silau Laut. 

“Sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Asahan, saya berharap pembangunan replika rumah Tuan Syech Silau, dapat menginspirasi kita untuk menjadikan cagar budaya sebagai media yang dapat kita gunakan untuk menimba ilmu, mengenang sejarah dan menjadi tauladan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya. (ismanto panjaitan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com