Fakta - Fakta Kasus Sekjen PDIP Hasto, Rendam HP hingga Siap Bongkar Korupsi

Sebarkan:
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (foto/ist)
JAKARTA (MM) - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penetapan tersangka ini masih berkaitan dengan kasus PAW Harun Masiku yang telah bergulir sejak 2019 lalu.

Dalam kasus tersebut, Hasto tidak hanya diduga terlibat dalam kasus suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan, tetapi juga menghadapi tuduhan merintangi penyidikan (obstruction of justice).

Di balik kasus ini, banyak rangkaian fakta mengejutkan yang mengungkap peran Hasto dalam skandal tersebut sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia. 

Berikut tujuh fakta krusial terkait kasus tersebut:

Tersangka di Dua Kasus Berat: Suap dan Obstruction of Justice

Hasto ditetapkan sebagai tersangka tidak hanya dalam kasus dugaan suap terhadap Wahyu Setiawan, tetapi juga obstruction of justice. KPK menemukan bukti bahwa Hasto aktif menghalangi penyelidikan dengan mencoba memanipulasi saksi-saksi, menghilangkan alat bukti, hingga memberikan tekanan terhadap pihak-pihak terkait.

Kasus dugaan suap bermula dari upaya PDIP memaksakan Harun Masiku, mantan caleg yang tidak lolos, untuk mendapatkan kursi DPR menggantikan Nazarudin Kiemas. Dalam perkara ini, KPK menggunakan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) tertanggal 23 Desember 2024 untuk menjerat Hasto.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan bahwa peran Hasto bukan hanya sebagai figur administratif, tetapi sebagai penggerak utama dalam strategi suap dan hambatan penyelidikan.

KPK mengungkap bahwa sebagian besar uang suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan berasal langsung dari Hasto Kristiyanto. 

Dana tersebut dikumpulkan dalam dua tahap pada Desember 2019, senilai 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar Singapura.

Dana itu diberikan untuk memastikan agar Harun Masiku, yang saat itu bukan anggota DPR terpilih, dapat ditetapkan sebagai anggota menggantikan Nazarudin Kiemas. Fakta bahwa Hasto sendiri mengeluarkan sebagian uang menegaskan betapa serius dan terorganisirnya upaya tersebut.

"Uang itu sebagian besar digunakan untuk membujuk Wahyu Setiawan dan memastikan bahwa suara Harun dapat diperjuangkan, meski bertentangan dengan hukum," jelas Setyo.

Desakan Berlapis untuk Memuluskan Harun Masiku Masuk DPR

Hasto tidak hanya memerintahkan suap kepada Wahyu Setiawan. Ia juga melakukan berbagai manuver politik, termasuk mengajukan uji materi ke Mahkamah Agung (MA) dan melibatkan tim hukum PDIP untuk menekan pihak-pihak terkait.

Harun Masiku, yang seharusnya tidak lolos karena tidak memperoleh suara cukup, dicalonkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas, caleg terpilih PDIP yang meninggal sebelum pelantikan. Riezky Aprilia, yang memperoleh suara terbanyak setelah Nazarudin, dipaksa untuk mundur melalui tekanan langsung.

Ketua KPK menyebut Hasto bahkan mencoba "mengunci" Riezky dengan menahan surat undangan pelantikan sebagai anggota DPR dan mengutus Saeful Bahri untuk menemui Riezky di Singapura. Namun, semua upaya tersebut gagal karena Riezky tetap menolak mundur.

Manipulasi Surat Pelantikan DPR untuk Menekan Riezky Aprilia

Salah satu langkah Hasto yang kini menjadi sorotan adalah menahan surat undangan pelantikan milik Riezky Aprilia. Ia sengaja menunda pengiriman dokumen resmi tersebut untuk memberikan tekanan tambahan kepada Riezky agar bersedia mundur setelah dilantik.

Strategi ini menjadi bukti permainan politik internal yang mengabaikan hak dan keputusan yang seharusnya diatur oleh mekanisme demokrasi.

"Surat tersebut menjadi alat kontrol HK untuk memaksa Saudari Riezky mengosongkan kursinya," jelas Setyo.

Perintah Merendam HP untuk Menghilangkan Barang Bukti

Salah satu momen paling mengejutkan dalam kasus ini adalah ketika Hasto memberi perintah kepada Harun Masiku untuk merendam ponselnya dalam air saat operasi tangkap tangan KPK pada Januari 2020. Langkah ini bertujuan untuk menghapus jejak komunikasi yang bisa mengungkap keterlibatan Hasto.

Tindakan serupa juga dilakukan Hasto pada 2024, ketika ia memerintahkan pegawainya untuk "menenggelamkan" ponsel sebelum dirinya diperiksa oleh KPK.

Dokumen Penting Hasto Diamankan di Rusia

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, yang dikenal dekat dengan Hasto, mengungkap bahwa Sekjen PDIP itu menitipkan sejumlah dokumen penting sebelum dirinya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Dokumen tersebut telah diamankan dan dinotariskan di Rusia oleh Connie.

Dokumen ini diyakini memuat informasi penting yang dapat membongkar keterlibatan tokoh-tokoh besar lain dalam kasus dugaan korupsi. Connie mengatakan dokumen itu adalah bentuk langkah antisipasi Hasto menghadapi situasi hukum yang kini mengungkungnya.

Siapkan Bukti Dugaan Korupsi Petinggi Negara

Tidak berhenti pada pembelaan diri, Hasto juga dikabarkan memiliki video-video yang berisi dugaan keterlibatan sejumlah petinggi negara dalam kasus korupsi. Informasi ini disampaikan Juru Bicara DPP PDIP, Guntur Romli, yang menyebut bahwa video tersebut disertai bukti kuat yang dapat mengguncang publik.

"Video itu sudah disiapkan untuk dirilis jika situasi memaksa. Ini bisa menjadi pengungkapan besar yang melibatkan nama-nama besar dalam lingkar kekuasaan," ujar Guntur.

Jika benar dirilis, video ini bisa menjadi bumerang besar dalam lanskap politik Indonesia sekaligus membuka potensi pengembangan penyelidikan oleh KPK.(mm/cnn)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com