Refleksi Perekonomian 2024, IGP Wira Kusuma Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sumut Membaik

Sebarkan:
Teks Foto: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma dalam acara Bincang Bareng Media Desember 2024.(Foto/MM)

MEDAN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma menyebutkan pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara (Sumut) lebih membaik. Hal ini terlihat pada pencapaian di Triwulan III tahun 2024, Sumut mengalami pertumbuhan hingga 5,2%.

"Kita di Triwulan III 2024 ini, Sumut 5,2% itu lebih tinggi di wilayah Sumatera dan lebih tinggi dari nasional saat ini 4,95%," kata IGP Wira Kusuma dalam Bincang Bareng Media (BBM) edisi Desember 2024 terkait Kaleidoskop Perekonomian 2024 : Kontribusi dan Peran Bank Indonesia serta tantangan ke depan. Kamis (19/12/2024) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut.

Menurut Wira Kusuma didampingi Suharman Tabrani selaku Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut dan Iman Gunadi selaku Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut,Indra Kuspriyadi, Kepala Divisi Implementasi Kekda, sisi pertumbuhan Sumut yang tinggi mencapai 5,2% di Wilayah Sumatera dibanding sebelumnya dimiliki Sumatera Selatan (Sumsel) yang di tahun ini sebesar 5,05%.

Demikian pula terkait produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut dari tahun ke tahun, apakah masih menjadi sumber pertumbuhan ? termasuk di tahun 2024 ini.

"Kalau kita masuk ke grafik eksport, di tahun 2023 eksport kita sempat kontraksi -0,71% di triwulan II, kemudian -5,11% di triwulan IV 2024 naik lagi CPO kita banyak lagi diproduksi untuk di eksport. Di triwulan II ini saja 11,7% masih tinggi dibanding 11,04%, inilah menjadi salah satu sumber income di Sumut," ungkap Wira.

Bagaimana dengan konsumsi rumah tangga di Sumut, Wira menambahkan, untuk konsumsi rumah tangga dinilai masih tinggi karena ditopang adanya event pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan juga pekan olahraga nasional (PON).

"Jadi, lumayan tingkat konsumsi rumah tangga kita, sedangkan konsumsi pemerintah 4,67% sebagian persiapan Pilkada dan juga pelaksanaan atau belanja PON, meski kita tahu porsinya kecil," jelasnya.

Lebih lanjut, IGP Wira Kusuma memaparkan untuk 2024 untuk investasi justru terkesan melandai yakni 4,38%, hal ini memungkinkan pelaku usaha dan perusahaan - perusahaan masih dalam posisi menunggu (wait and see) seperti apa pemerintah baru, pasca Pilkada serentak 2024 kemarin.(Ahmad Rizal)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com