Reskrim Polres Batu Bara Usut Penyebab Matinya Ribuan Ikan Kerambah di Limapuluh

Sebarkan:
Unit Tipiter Satreskrim Polres Batu Bara turun meninjau penyebab matinya ikan kerambah petani di Desa Mangkai Lama, Kecamatan Limapuluh. (foto/ist)
BATU BARA (MM) – Kanit Tipiter Satreskrim Polres Batu Bara, IPTU Doni Irawan bersama sejumlah personel melakukan penyidikan terkait matinya ribuan bibit ikan di kerambah Teratai, Desa Mangkai Lama, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batu Bara.

Ribuan ikan nila milik petani ini mati diduga terkait pencemaran limbah pabrik PKS yang diduga jebol, beberapa waktu lalu.

"Kami melakukan pengecekan  diduga ada nya aliran limbah yang berdampak menyebabkan ikan mati di keramba kolam. Untuk penyidikan ini, kepolisian bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup bersama tim Laboratorium,” ujar IPTU Doni, Rabu (8/1/2025).

Dijelaskan Doni, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan pengambilan semple air, hasilnya akan dikeluar selama 14 hari ke depan. 

“Meski belum dapat memastikan asal limbah, namun kuat dugaan limbah berasal dari Pabrik Kelapa Sawit yang berada di Simalungun,” kata Dony.

Sementara Sekretaris Kelompok teratai Ngatina mengatakan, awal nya ikan di dalam sungai yang mati, banyak warga yang mengutip ikan disungai, tak menyangka ke esokan hari nya saat melihat keramba ternyata ikan dalam keramba mati.

"Awalnya kami heran warga pada mengutip ikan di sungai. Kami lihat ikan Nila di keramba masih hidup, besok pas mau kasih makan ikan pada mati, sebanyak 5.400 ekor ikan nila (sekira seberat 1.800 kilogram) semua mati. Akibatnya kami Kelompok Teratai mengalami kerugian diperkirakan sebesar 70,4 juta rupiah,” terang Tina.

Mereka berharap peran Petugas terkait agar dapat mengungkap sebab kematian ikan,dan jika limbah berasal dari Pabrik Kelapa Sawit diharapkan pihak perusahaan membantu dalam kerugian Kelompok teratai kami. 

Sebelumnya, Kades Mangkai Lama, Sardalisyah Purba pada Kamis (2/1/2025) sudah melayangkan surat ke Manager PTPN IV Perkebunan Gunung Bayu. Dalam surat tersebut, Kades memberitahukan matinya ribuan ikan nila milik budidaya ikan Teratai.

Dalam surat dijelaskan, berdasarkan hasil survey lapangan bersama dinas lingkungan hidup, diduga kematian ikan disebabkan pembuangan limbah pabrik PKS Gunung Bayu masuk ke lokasi kerambah ikan warga yang mengakibatkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Hal senada juga disampaikan Kabid lingkungan Hidup, Tavy Juanda, yang menyebutkan pihaknya sejak Rabu 1 - 3 Januari 2025 sudah turun kelapangan melakukan peninjauan ke lokasi tambak serta melakukan penelusuran aliran sungai yang melintasi Desa Mangkai Lama sampai perbatasan perkebunan PTPN lV PT Gunung Bayu dengan Desa Mangkai Baru. 

Dari penelusuran aliran air sungai dimulai dari sekitar tambak hingga hulu perbatasan perkebunan Gunung Bayu, terlihat kondisi air berwarna coklat. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

Pada Senin 6 Januari 2025, bersama pihak Lab Badan Layanan Daerah Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan, dari pengamatan dan Lab awal air sungai dan air tambak di lapangan, dan hasilnya kita masih menunggu hasil Laboratorium.

Kemudian Selasa 7 Januari 2025, pihaknya bersama pihak Sat Reskrim Polres Batubara Unit Tipiter kembali melakukan pengambilan sampel air sungai dan air tambak. Dan dijadwalkan Rabu 8 Januari 2025 pihaknya akan kembali turun ke lapangan bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

Menurut Tavy, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab ikan-ikan tersebut mati. "Bisa jadi akibat air tambak tercemar limbah, curah hujan tinggi yang mengakibatkan kadar asam rendah," pungkas Tavy. (zein)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com