![]() |
Dinas DPPPA Simalungun Bersama Forkopimcam Mediasi Kasus Dugaan Perundungan yang Menimpa Siswa SD. (foto/ist) |
Kehadiran tim gabungan Forkopimcam, Guru, Komite Sekolah hingga lembaga Amil Zakat Nasional Rumah Yatim Provinsi Sumut, ini untuk mencari solusi sekaligus memediasi pihak terkait, Rabu kemarin.
Kepsek Tegal Sari, Sayunur Butar Butar mengatakan, mengatakan, bahwa kasus perundungan yang disebut-sebut menimpa salah satu siswa tidak ada terjadi. Untuk itu, Sayunur minta agar nama baik sekolah yang tercemar di media sosial tik tok agar dibersihkan. “Saya minta agar nama baik sekolah dibersihkan terkait adanya postingan tindakan bullying terhadap salah satu muridnya,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Komite SD Negeri Tegal Sari, Herman Syahputra. Pihaknya tidak pernah mendengar aduan tentang adanya kekerasan di sekolah, bahkan pihaknya merasa dirugikan dengan adanya informasi tentang postingan perundungan terhadap salah satu murid di SD. “Jangan ada keterangan sepihak,”ujarnya.
Sementara itu, pihak keluarga anak yang diduga di bully, Novia Ananda menjelaskan, adiknya pernah di bully berupa ejekan karena tidak punya bapak. Namun pihak keluarga terus memberikan semangat kepada anak tersebut untuk tetap sekolah.
Kanit PPA Polres Simalungun melalui Kapolsek Sebelawan IPTU Gunawan Sembiring menyampaikan bahwa, informasi dan kabar tentang postingan bulliying yang ada di Tiktok, diperoleh dari informasi Polda Sumut diteruskan ke Unit PPA Polres Simalungun.
Gunawan berharap agar pertemuan ini untuk mencari jalan keluar. Ia juga meminta jika di tengah-tengah masyarakat menemukan permasalahan, sebisanya agar diselesaikan dengan cara Restoratif Justice, dengan membangun komunikasi dan koordinasi yang baik diantara pihak pihak yang terkait.
Kadis PPPA melalui Kabid PHA dan PA Isyak Irwanto, menyampaikan bahwa pihkanya agar pertemuan ini untuk mencari jalan keluar jika menemukan permasalahan dengan cara Restoratif Justice, dengan cara membangun komunikasi dan koordinasi yang baik.
“Dengan adanya permasalahan ini jangan menjadikan kondisi psikologis anak semakin terganggu secara psikologis. Dinas PPPA Simalungun siap memberikan Konseling Psikologis melalui tenaga ahli psikolog kepada anak jika diperlukan,”ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Kadis Pendidikan Kabupaten Simalungun, Sudiahman Saragih menyampaikan, jangan takut dalam melayani seluruh lapisan Masyarakat. Dimana setiap pegawai pemerintah adalah pelayan masyarakat dengan tetap berdiri pada koridor dan peraturan serta perundang – undangan yang berlaku dalam melayani dan membina masyarakat.
Khususnya para guru dan seluruh petugas peyelenggara Pendidikan, Sudiahman mengatakan, bahkan seorang guru harus menganggap semua anak adalah anak kita.
“Mari semua pihak agar mencari solusi atas adanya permasalahan ini. Agar keluarga anak tersebut dipastikan mendapatkan bantuan - bantuan sosial dari pemerintah,”tandasnya.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan pemberian tali asih kepada keluaraga anak yang diduga dibully yang berlokasi di Nagori Bandar Selamat Kecamatan Dolok Batu Nanggar.(tan)