![]() |
Pos Satlantas Polres Batu Bara di Simpang Empat Limapuluh Kota. (foto:mm/zein) |
Pasalnya, selain menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, kehadiran polisi justru berdampak buruk terhadap nasib pedagang di wilayah tersebut. Sebagian besar para konsumen balik arah begitu melihat petugas Satlantas berdiri melakukan razia kendaraan.
Kelurahan Limapuluh Kota, Kecamatan Limapuluh, merupakan ibu kota Kabupaten Batu Bara. Di wilayah ini terdapat pasar tradisional yang sudah ada sejak puluhan tahun. Selain warga setempat, pedagang dan pengunjung pasar merupakan warga desa tetangga, bahkan ada dari luar daerah.
Selain itu, Simpang Empat Limapuluh Kota, merupakan Jalan Provinsi atau jalan utama. Tak heran, setiap pagi dan sore, perempatan ini padat kendaraan roda dua maupun lebih. Begitu juga pada jam-jam kerja, lalu lalang kendaraan pegawai hingga pelajar silih berganti.
Kasat Lantas Polres Batu Bara AKP Agnes Juwita Manurung, beberapa waktu lalu mengatakan penempatan kepolisian melakukan penertiban lalu lintas sangat dilema. Disatu sisi, penertiban lalu lintas di Simpang Empat Limapuluh, menjadi sarana sosialisasi sekaligus edukasi bagi kendaraan yang melintas.
Pihaknya menilai, Simpang Empat Limapuluh, lokasi strategis dilakukan penertiban kendaraan untuk menekan angka kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas. Namun begitu, pihaknya akan mencari solusi terbaik.
Namun begitu, kehadiran kepolisian tetap menuai protes di kalangan warga Limapuluh. Sejumlah warga menilai Polisi tak berperasaan, karena setiap pagi dan sore menggelar razia. “Macam mana orang mau belanja, mau lewat aja terjaring razia,” keluh pedagang pertokoan di Limapuluh, Kamis (6/2/2025).
Sambung warga, selain pedagang pasar tradisional, pedagang pertokoan setiap harinya mengandalkan pembeli yang melintas. “Gimana pembeli mau berhenti, liat polisi aja mereka sudah bosan takut berhenti. Pembeli-pembeli yang mampir juga mengaku merasa takut,” keluh warga.
Warga berharap, Kapolres Batu Bara AKBP Taufik Hidayat Thayeb maupun Kasat Lantas untuk mencarikan solusi penertiban agar dipindah ke jalan lain, sehingga tidak mengganggu aktvitas pedagang di Limapuluh. (zein)