![]() |
Akses jalan utama menuju Mangkai Lama dan Baru, belasan tahun tak tersentuh pembangunan. (foto/ist) |
Dulunya sebelum beralih fungsi menjadi perkebunan sawit, simpang latek merupakan barak atau lokasi pengepul karet perkebunan PT Socfindo Limapuluh, yang bisa menghubungkan tiga desa, yaitu Mangkai Lama, Mangkai Baru dan Desa Sumber Makmur, Kecamatan Limapuluh.
Jumlah penduduk Desa Mangkai Lama dan Mangkai Baru diperkirakan mencapai 6000 jiwa, sehari-harinya melintas di Simpang Latek baik bekerja, sekolah hingga menjual hasil bumi pertanian.
Namun sayang, buruknya kualitas infrastruktur jalan dikeluhkan warga desa. Apalagi, akses jalan utama ini sangat vital menghubungkan warga untuk berbelanja mauapun keperluan lain menuju Limapuluh.
Tak ayal, buruknya kualitas jalan membuat warga enggan, dan lebih memilih berbelanja dan sekolah ke Perdagangan, Kabupaten Simalungun, yang bersebelahan dengan Kabupaten Batu Bara.
Buruknya kualitas jalan sudah lama dikeluhkan warga desa. Apalagi, sejak pemekaran Batu Bara tahun 2007 silam, kawasan ini tak tersentuh pembangunan dengan beragam alasan. “Jangankan di aspal, pengerasan aja tidak pernah di lakukan pemerintah daerah sejak Batu Bara dimekarkan,” keluh warga
Hingga kini warga tak paham alasan pemerintah daerah enggan melakukan pembangunan jalan. “Kalau memang jalan ini masuk HGU kebun, sudah sepantasnya pemerintah daerah mengurus administrasinya. Ini untuk kepentingan masyarakat banyak, pasti perkebunah dan pemerintah pusat menerima,” sebut warga.
Oleh karena itu, warga merasa Pemkab Batu Bara berprilaku tak adil terhadap warga Desa Mangkai Lama dan Mangkai Baru. “Ini akses utama, makanya warga banyak berbelanja ke Perdagangan, karena jalan menuju Limapuluh rusak berlumpur. Seharusnya pemerintah daerah peduli, agar uang belanja masyarakat ini tak lagi masuk ke daerah lain,” ucap warga.
Kepala Desa (Kades) Mangkai Lama Sardalisah yang dikonfirmasi medanmerdeka.com enggan memberikan jawaban terkait kelihan warganya. Padahal, perbaikan infrastruktur jalan ini sangat vital sebagaimana visi misi Presiden Prabowo Subiato-Wapres Gibran. Sebab dengan baiknya infrastruktur jalan, secara otomatis dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.(zein)